Bagikan:

Serunya Mengajar Tari di Luar Negeri

Jumat, 01 Nov 2013 13:19 WIB

Author

Nurika Manan

Serunya Mengajar Tari di Luar Negeri

Intan Ekki Safirra, Yes Programme, pertukaran pelajar, tari

Menari itu sangat menyenangkan kan Sobat Teen! Mirip seperti menyanyi, kita bisa menghibur dan sekaligus terhibur dengan menari. Bahkan menari bikin kita sehat, soalnya badan jadi bergerak.  Tari itu bisa modern atau tari tradisional. Iya kan?  Eh tapi, kalau mengajar menari, apakah kamu pernah mencobanya? Apalagi mengajar menari kepada warga negara lain, yang berbeda kebudayaannya dengan Indonesia. Waaah… seperti apa ya rasanya? Nah, teman kita, Intan Ekki Safirra, ingin membagi pengalaman serunya tentang mengajar menari kepada warga Amerika. Intan adalah salah satu peserta program pertukaran pelajar yang berkesempatan belajar di Amerika selama satu tahun. Yuk kita simak obrolan Intan dengan Kak Nurika Manan dari KBR68H berikut ini.


Kabarnya Intan mengajar tari Indonesia di sana, bisa diceritain bagaimana pengalamannya?
Jadi waktu itu bulan November, ada International Education Week. Untuk seluruh exchange student (peserta pertukaran pelajar) itu wajib memberikan presentasi. Waktu itu saya mempresentasikan di sekolah saya, Smithfield High School, dan juga di Public Library tentang Indonesia. Dan harus memperkenalkan budaya Indonesia. Berhubung saya bisanya menari, jadi saya bawa tari tradisional, sekaligus saya ajak orang-orang di sana ikut menari. Alhamdulillah, mereka senang banget tahu tarinya Indonesia, tari Jawa khususnya.


Intan menari tari apa waktu itu?
Waktu kemarin itu menari Tari Remo. Terus tari dari Banyuwangi, namanya Tari Jejer. Sama tari kreasi sendiri. Jadi lagu-lagu daerah itu saya sambung sendiri, terus saya buat gerakan sendiri. 


Seperti apa sih pengalaman mengajar menari orang yang berbeda budaya dengan kita?
Pengalamannya lucu juga sih. Waktu pertama mengajar mereka, awalnya mereka malu-malu. Apa ini? Kok kayak gini? Tapi ketika Intan ajak lagi, mereka mau. Senangnya itu, mereka kerja keras untuk belajar tari Indonesia. Seperti misalnya tangannya, gayanya, kayak gimana. Walaupun mereka bilang, tarinya sulit, tapi akhirnya mereka senang. Mereka berterimakasih sudah diajarin tari tradisional, dan mereka ingin lagi. 


Intan kan ikut program pertukaran pelajar, apa sih suka dukanya?
Sukanya itu bisa belajar budaya baru. Ketemu banyak orang baru, bukan hanya dari Amerika, tapi juga dari pertukaran pelajar negara lain. Pokoknya pengalaman baru, serba pertama kali. Dukanya, homesick atau kangen rumah. Apalagi awal-awal, pas lagi libur terutama, karena nggak ada kegiatan jadi kangen keluarga, kangen makanan Indonesia, kangen orang Indonesia, kangen temen-temen. Terus juga kadang ada perbedaan pendapat, antara budaya dan agama. Tapi itu malah dijadiin bahan untuk belajar. 


Apa nih pesan yang Intan mau bagi untuk Sobat Teen?
Jangan pernah berhenti untuk mencoba, karena kita nggak pernah tahu. Kalau misalnya kita punya mimpi, kejar mimpi itu. Kalau memang yakin jalanin aja, karena pasti ada sesuatu di balik itu semua. Dan seneng dan sedih itu seimbang, karena dua-duanya bisa dijadiin bahan untuk belajar.


Editor: Vivi Zabkie

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending