Bagikan:

Kurator Triennale 2013: Perlu Terobosan Seni Rupa di Tanah Air

Salah satu kurator dalam perhelatan seni rupa se-Asia SEA + TRIENNALE 2013, Jim Supangkat menegaskan perlunya perubahan dalam dunia seni rupa di Tanah Air.

BERITA

Senin, 18 Nov 2013 15:58 WIB

Kurator Triennale 2013: Perlu Terobosan Seni Rupa di Tanah Air

Kurator, Triennale 2013, Seni Rupa

KBR68H, Jakarta – Salah satu kurator dalam perhelatan seni rupa se-Asia SEA + TRIENNALE 2013, Jim Supangkat menegaskan perlunya perubahan dalam dunia seni rupa di Tanah Air.

Pernyataan ini ditegaskan Jim dalam pembukaan SEA + TRIENNALE 2013 di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu malam (13/11).

"Tidak hanya terbatas pada perkembangan museum di Asia, tapi juga mempertimbangkan perkembangan ideologi," katanya menggebu. 

Ia menegaskan, di era teknologi saat ini, para pekerja seni harus mulai berbenah diri.

"Sudah waktunya museum di masa sekarang, sudah membuat terobosan baru untuk perkembangan komunitas global," tegas Jim. Walau usianya sudah tidak muda lagi yakni 65 tahun, namun ia mengaku masih memiliki impian yang menakjubkan untuk dunia seni rupa Indonesia.

Jim mengatakan, ia dan banyak orang di bidang seni rupa masih kecewa infrastruktur seni yang ada. Indonesia, kata dia, tertinggal dibanding negara lain.

"Infrastruktur (seni) yang belum jelas, perkembangan di Asia tidak sejelas perkembangan di Amerika dan Eropa," kata Jim saat menyudahi sambutannya.

SEA + TRIENNALE 2013 adalah perhelatan seni rupa tiga tahunan [Triennale] pertama kali. Acara ini menghadirkan karya-karya perupa dari Asia Tenggara dan sekitarnya. Pada tahun 2013 ini ditampilkan karya dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapore, Vietnam, Myanmar, China, Jepang, Pakistan dan Australia. Acara gratis yang terbuka untuk umum ini dibuka hingga 11 Desember mendatang di Galeri Nasional, Jakarta.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending