Bagikan:

KPU: Daripada Ribut-ribut, Ayo Ikut Bantu Bereskan DPT

Komisi Pemilihan Umum (KPU) minta semua pihak ikut menyempurnakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu Legislatif 2014. Saat ini DPT bermasalah tersebar merata di seluruh Kabupaten/Kota di 33 Provinsi. Dari 10,4 juta data bermasalah itu, 1,6 juta DPT b

BERITA

Kamis, 14 Nov 2013 08:38 WIB

KPU: Daripada Ribut-ribut, Ayo Ikut Bantu Bereskan DPT

dpt, KPU, pemilu

KBR68H,Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) minta semua pihak ikut menyempurnakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu Legislatif 2014. Saat ini DPT bermasalah tersebar merata di seluruh Kabupaten/Kota di 33 Provinsi. Dari 10,4 juta data bermasalah itu, 1,6 juta DPT bermasalah ada di Provinsi Jawa Barat. 


Komisioner KPU Hadar Navis Gumay mengatakan simpang siur data di DPT tengah diperiksa KPU. Karena itu, KPU mengajak seluruh pemerintah pusat dan daerah fokus membereskan data bermasalah tersebut.


"Beginilah! Ayo kita fokus kerja. Dan saya kira semangat pertemuan dengan Presiden kemarin dan apa yang disampaikan pak Joko Suyanto itu sangat baik. Mari kita kerjakan itu. Jadi tidak ada di situ di poin lima. Saya tak hadir di situ, tapi saya bertemu dengan Ketua KPU semalam, poin lima kita harus kerja bareng, jangan saling menyalahkan. Mari kita fokus ke sana," jelas Hadar dalam perbincangan Sarapan Pagi KBR68H.


Hadar Navis Gumay menambahkan, KPU menargetkan DPT resmi akan rampung 4 Desember mendatang. Karena itu, KPU mengajak semua pihak yang memiliki data mengenai data pemilih agar menyampaikan kepada institusinya. Hal ini diperlukan untuk semakin memuktahirkan data pemilih tetap dalam Pemilu 2014. Sehingga tidak ada warga yang terlewatkan haknya. 


Selain itu, KPU juga berharap masyarakat yang belum terdaftar namanya dalam DPT untuk berinisiatif menyampaikan informasi itu kepada KPU.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending