KBR68H, Bandung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengecek ke sejumlah penjara di Kota Bandung untuk melakukan verifikasi faktual pemilih yang tidak memiliki nomer induk kependudukan (NIK) dan nomer kartu kependudukan (NKK). Menurut anggota KPU RI Juri Ardiantoro, penyisiran itu dilakukan karena disinyalir sebanyak 10,4 juta pemilih di Indonesia yang terdata dalam daftar pemilih tetap (DPT) tidak memiliki kelengkapan NIK dan NKK.
"Kami ingin membuktikan bahwa memang pada dasarnya ada daftar pemilih yang tidak dipaksakan untuk ada NIKnya. Jadi baik karena memang orang itu tidak punya KTP dan tidak pernah ditatar atau pun orang yang berada dalam satu situasi yang tidak memberikan NIK. Misalnya yang paling mencolok adalah pemilih-pemilih yang terdaftar dalam DPT dan TPS di penjara, rutan dan lapas," ujarnya di Kantor KPU Jawa Barat, jalan Garut, Bandung (2/11).
Anggota KPU RI Juri Ardiantoro mengatakan penjara di Kota Bandung yang dilakukan penyisiran untuk melakukan verifikasi faktual pemilih pemilu legislatif diantaranya Penjara Sukamiskin, Kebon Waru dan Banceuy. Juri menyebutkan teknis verifikasi faktual pemilih itu hanya mencocokan nama yang tercantum dalam DPT dengan melakukan wawancara dengan pemilik nama tersebut. KPU RI menyebutkan adanya sebanyak 10,4 juta pemilih yang tidak punya NIK dan NKK dipicu oleh adanya sistem pendataan kependudukan yang baru serta penduduk yang enggan mengurus NIK dan NKK kepada pemerintah. (Baca: Perludem: Tepat, Penundaan Penetapan DPT)
Editor: Nanda Hidayat
KPU Selidiki Data DPT ke Penjara di Bandung
KBR68H, Bandung - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengecek ke sejumlah penjara di Kota Bandung untuk melakukan verifikasi faktual pemilih yang tidak memiliki nomer induk kependudukan (NIK) dan nomer kartu kependudukan (NKK).

BERITA
Minggu, 03 Nov 2013 10:22 WIB


dpt, kpu, penjara, bandung
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai