KBR68H – Monopoli yang terjadi di industry bioskop di Indonesia kemungkinan besar akan segera berakhir. Grup Lippo milik keluarga Riady akan segera memasuki industri bioskop pada tahun depan. Berdasarkan laporan dari Financial Times, Grup Lippo akan membuka bioskop pertamanya pada Februari 2014.
Setelah itu, mereka akan mencanangkan pembangunan 1.000 gedung bioskop dalam rentang waktu lima tahun. Upaya tersebut dilakukan untuk mengakhiri monopoli Cinema 21 yang mengontrol 90 persen bioskop di Indonesia sejak era Soeharto.
Meski jumlah kalangan menengah meningkat, namun pemasukan dari industri bioskop untuk film Indonesia pada tahun lalu hanya sekitar $250 atau sekitar Rp 2,75 juta. Ini terjadi karena tidak meratanya infrastruktur. Dengan jumlah 700 bioskop, Indonesia hanya punya satu bioskop untuk 375.000 warganya.
Jumlah itu jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Singapura yang punya satu bioskop untuk 25.000 warganya.
“Industri bioskop akan segera lepas landas. Meningkatnya kelas menengah yang haus terhadap hiburan, meningkatnya urbanisasi dan industry film nasional yang terus tumbuh merupakan indikator yang positif,”kata Felix Ali Chendra, kepala bisnis media dan teknologi Lippo kepada Financial Times.
Cinema 21 didirikan pada 1980-an oleh sepupu Soeharto yaitu Sudwikatmono yang telah menjadi pemain dominan di industri bioskop. Saat ini, Cinema 21 menjadi milik konglomerat Benny Suherman. Sejumlah pengusaha yang masuk ke industri bioskop tidak bisa menyaingi dominasi Cinema 21.
Blitz Megaplex adalah salah satu contohnya. Perusahaan milik Quvat dan diluncurkan pada 2006 itu masih berjuang untuk bisa berhadapan dengan Cinema 21 yang mengontrol distribusi film. Analis lokal mengungkapkan, Grup Lippo punya peluang lebih besar untuk bersaing dengan Cinema 21 karena mempunyai kekuatan finansial.
Selain itu, grup Lippo juga punya portofolio di sektor real estate, termasuk 40 mal yang juga menyediakan ruang untuk bioskop Cinema 21. Apabila resmi memasuki industri bioskop, Grup Lippo akan mengambil alih lahan yang disewakam kepada Cinema 21. (Financial Times/TheHollywodReporter)
Baca: Siap-siap, Film Korea Akan Membanjiri Bioskop di Indonesia