KBR68H – The Academy of Motion Picture Arts & Science merilis daftar 76 film berbahasa asing yang akan bersaing untuk masuk dalam nominasi film bahasa asing terbaik pada ajang Academy Award atau Oscar tahun depan. Setiap negara hanya boleh mengirimkan satu film. Nama 76 film yang dirilis oleh The Academy of Motion Picture Arts & Science sudah melalui kajian terlebih dahulu oleh komite eksekutif untuk film dengan bahasa asing.
Ada sejumlah syarat yang ditetapkan oleh komite eksekutif agar film dari masing-masing negara bisa lolos untuk masuk tahap penyaringan. Pertama, film tersebut harus menampilkan sisi artistic dari negara yang bersangkutan. Apabila film tersebut merupakan hasil kerja sama dengan pihak luar, maka bagian paling besar yang ditampilkan harus dari negara yang bersangkutan.
“Kami bangga dengan flekbilitas yang kami terapkan. Kami ingin memasukkan sebanyak mungkin film dengan bahasa asing dan buka menolaknya. Tetapi, apabila film tersebut tidak layak, maka tetap tidak bisa masuk,”kata Mark Johnson, Ketua Komite Film dengan Bahasa Asing.
Syarat lain yang harus dipenuhi adalah dialog dalam film tersebut harus menggunakan bahasa lokal dan bukan bahasa Inggris. Komite pernah menolak film buatan Israel karena sebagian besar dialog menggunakan bahasa Inggris. Itu terjadi pada film The Band’s Visit yang didaftarkan untuk masuk kandidat nominasi Oscar 2007. 65 persen dialog di film tersebut menggunakan bahasa Inggris. Pemerintah Israe akhirnya mengganti film tersebut dengan Beaufort yang bisa menembus nominasi Oscar.
Pada pendaftaran tahun ini, untuk kali pertama Arab Saudi dan Moldova mengirimkan film produksi sendiri. Sementara Moldova memasukkan filmnya untuk kali pertama sebagai negara independen. Indonesia mengirimkan film Sang Kiai untuk bersaing masuk dalam nominasi Oscar untuk kategori film bahasa asing terbaik.
Inilah daftar 76 film yang akan bersaing untuk masuk menjadi nominasi Oscar 2014 untuk kategori film bahasa asing terbaik. Nominasi akan diumumkan pada 16 Januari dan penghargaan Oscar akan dilakukan pada 2 Maret 2014. (AP)
Afghanistan, “Wajma – An Afghan Love Story,” Barmak Akram, sutradara;
Albania, “Agon,” Robert Budina, sutradara;
Argentina, “The German Doctor,” Lucía Puenzo, sutradara;
Australia, “The Rocket,” Kim Mordaunt, sutradara;
Austria, “The Wall,” Julian Pölsler, sutradara;
Azerbaijan, “Steppe Man,” Shamil Aliyev, sutradara;
Bangladesh, “Television,” Mostofa Sarwar Farooki, sutradara;
Belgium, “The Broken Circle Breakdown,” Felix van Groeningen, sutradara;
Bosnia and Herzegovina, “An Episode in the Life of an Iron Picker,” Danis Tanovic, sutradara;
Brasil, “Neighboring Sounds,” Kleber Mendonça Filho, sutradara;
Bulgaria, “The Color of the Chameleon,” Emil Hristov, sutradara;
Cambodia, “The Missing Picture,” Rithy Panh, sutradara;
Canada, “Gabrielle,” Louise Archambault, sutradara;
Chad, “GriGris,” Mahamat-Saleh Haroun, sutradara;
Chile, “Gloria,” Sebastián Lelio, sutradara;
Cina, “Back to 1942,” Feng Xiaogang, sutradara;
Colombia, “La Playa DC,” Juan Andrés Arango, sutradara;
Croatia, “Halima’s Path,” Arsen Anton Ostojic, sutradara;
Czech Republic, “The Don Juans,” Jiri Menzel, sutradara;
Denmark, “The Hunt,” Thomas Vinterberg, sutradara;
Dominican Republic, “Quien Manda?” Ronni Castillo, sutradara;
Ecuador, “The Porcelain Horse,” Javier Andrade, sutradara;
Egypt, “Winter of Discontent,” Ibrahim El Batout, sutradara;
Estonia, “Free Range,” Veiko Ounpuu, sutradara;
Finland, “Disciple,” Ulrika Bengts, sutradara;
France, “Renoir,” Gilles Bourdos, sutradara;
Georgia, “In Bloom,” Nana Ekvtimishvili and Simon Gross, sutradaras;
Germany, “Two Lives,” Georg Maas, sutradara;
Greece, “Boy Eating the Bird’s Food,” Ektoras Lygizos, sutradara;
Hong Kong, “The Grandmaster,” Wong Kar-wai, sutradara;
Hungary, “The Notebook,” Janos Szasz, sutradara;
Iceland, “Of Horses and Men,” Benedikt Erlingsson, sutradara;
India, “The Good Road,” Gyan Correa, sutradara;
Indonesia, “Sang Kiai,” Rako Prijanto, sutradara;
Iran, “The Past,” Asghar Farhadi, sutradara;
Israel, “Bethlehem,” Yuval Adler, sutradara;
Italy, “The Great Beauty,” Paolo Sorrentino, sutradara;
Japan, “The Great Passage,” Ishii Yuya, sutradara;
Kazakhstan, “Shal,” Yermek Tursunov, sutradara;
Latvia, “Mother, I Love You,” Janis Nords, sutradara;
Lebanon, “Blind Intersections,” Lara Saba, sutradara;
Lithuania, “Conversations on Serious Topics,” Giedre Beinoriute, sutradara;
Luxembourg, “Blind Spot,” Christophe Wagner, sutradara;
Mexico, “Heli,” Amat Escalante, sutradara;
Moldova, “All God’s Children,” Adrian Popovici, sutradara;
Montenegro, “Ace of Spades – Bad Destiny,” Drasko Djurovic, sutradara;
Morocco, “Horses of God,” Nabil Ayouch, sutradara;
Nepal, “Soongava: Dance of the Orchids,” Subarna Thapa, sutradara;
Netherlands, “Borgman,” Alex van Warmerdam, sutradara;
New Zealand, “White Lies,” Dana Rotberg, sutradara;
Norway, “I Am Yours,” Iram Haq, sutradara;
Pakistan, “Zinda Bhaag,” Meenu Gaur and Farjad Nabi, sutradaras;
Palestine, “Omar,” Hany Abu-Assad, sutradara;
Peru, “The Cleaner,” Adrian Saba, sutradara;
Philippines, “Transit,” Hannah Espia, sutradara;
Poland, “Walesa. Man of Hope,” Andrzej Wajda, sutradara;
Portugal, “Lines of Wellington,” Valeria Sarmiento, sutradara;
Romania, “Child’s Pose,” Calin Peter Netzer, sutradara;
Russia, “Stalingrad,” Fedor Bondarchuk, sutradara;
Saudi Arabia, “Wadjda,” Haifaa Al Mansour, sutradara;
Serbia, “Circles,” Srdan Golubovic, sutradara;
Singapore, “Ilo Ilo,” Anthony Chen, sutradara;
Slovak Republic, “My Dog Killer,” Mira Fornay, sutradara;
Slovenia, “Class Enemy,” Rok Bicek, sutradara;
South Africa, “Four Corners,” Ian Gabriel, sutradara;
South Korea, “Juvenile Offender,” Kang Yi-kwan, sutradara;
Spain, “15 Years Plus a Day,” Gracia Querejeta, sutradara;
Sweden, “Eat Sleep Die,” Gabriela Pichler, sutradara;
Switzerland, “More than Honey,” Markus Imhoof, sutradara;
Taiwan, “Soul,” Chung Mong-Hong, sutradara;
Thailand, “Countdown,” Nattawut Poonpiriya, sutradara;
Turkey, “The Butterfly’s Dream,” Yilmaz Erdogan, sutradara;
Ukraine, “Paradjanov,” Serge Avedikian and Olena Fetisova, sutradaras;
United Kingdom, “Metro Manila,” Sean Ellis, sutradara;
Uruguay, “Anina,” Alfredo Soderguit, sutradara;
Venezuela, “Breach in the Silence,” Luis Alejandro Rodríguez and Andrés Eduardo Rodríguez, sutradara.