Bagikan:

Pemerintah: Pendirian Pabrik di Dekat Situs Trowulan Tidak Tepat

Trowulan, situs kota yang dahulu merupakan pusat Kerajaan Majapahit dinyatakan sebagai Situs Dunia yang Terancam Punah. World Monuments Watch 2014 menyatakan Trowulan termasuk dalam 67 situs di 41 negara dan teritori mulai dari Jepang dan Amerika Serikat.

BERITA

Kamis, 17 Okt 2013 16:19 WIB

Author

Anto Sidharta

Pemerintah: Pendirian Pabrik di Dekat Situs Trowulan Tidak Tepat

Pemerintah, Izin Pabrik, Situs Trowulan, Mojokerto

KBR68H - Trowulan, situs kota yang dahulu merupakan pusat Kerajaan Majapahit dinyatakan sebagai Situs Dunia yang Terancam Punah. World Monuments Watch 2014 menyatakan Trowulan termasuk dalam 67 situs di 41 negara dan teritori mulai dari Jepang dan Amerika Serikat.

Ancaman situs ini kini adalah pembangunan pabrik baja di sekitar kompleks situs Trowulan. Pemilik perusahaan hingga kini masih menghentikan sementara pembangunan pabriknya karena terkendala proses perizinan.

Bagaimana upaya pemerintah pusat menyelamatkan situs bersejarah ini? Simak perbincangan penyiar KBR68H Novri Lifinus dan Rumondang Nainggolan bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan dalam program Sarapan Pagi, Kamis (17/10).

Tidak perlu khawatir ini maksudnya bagaimana? apa yang sudah disiapkan Kemendikbud?

Karena kita melakukan sesuatu, khawatir betul kalau kita tidak melakukan sesuatu. Kita memang tidak banyak bicara, kita lebih banyak kerja di bawah.

Pertama saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat, LSM yang menaruh perhatian besar pada situs Trowulan ini. Ini menunjukkan kecintaan kita kepada budaya dan kelestarian cagar budaya kita. Hal yang sama juga kita lakukan dalam konteks lain, karena kita dalam posisi pembuat kebijakan.

Memang setelah mengetahui itu adanya rencana pembangunan pabrik baja, bahkan mulai ada konstruksi. Saya telah memerintahkan untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, termasuk pemilik pabrik untuk menghentikan. Jadi waktu itu agak berat mereka tapi kemudian saya sendiri turun dan berhenti.

Jadi sudah dipastikan saat ini berhenti operasionalnya atau masih proses?

Sudah lama berhenti, habis hari raya sudah berhenti. Hanya ini ada sesuatu yang kurang tepat dalam pemberian izin itu, oleh karena itu kita koordinasikan dengan pemerintah provinsi dan kabupaten. Karena di satu sisi Provinsi Jawa Timur mengatakan kawasan itu untuk pengembangan budaya. Tetapi Kabupaten Mojokerto menetapkan sebagai kawasan industri, ini ada yang tidak pas disini.

Pertanyaannya kenapa ditetapkan kawasan industri, ini yang kita lihat kenapa itu terjadi. Kemudian untuk yang lain adalah di Kemendikbud sendiri telah menetapkan tempat lokasi pabrik itu adalah pengembangan. Jadi kita ada tiga zona namanya, ada zona inti, zona pengembangan. Zona pengembangan ini tidak bisa orang serta merta melakukan pembangunan, harus melalui izin menteri. Pabrik ini dibuat tanpa izin menteri, jadi ini salah prosedur.

Karena itu saya sudah membuat surat ke bupati, surat itu didasarkan pada kajian. Memang menurut penelitian teman-teman arkeolog yang saya terjunkan ke sana, di lokasi pabrik itu tidak ditemukan cagar budaya, sudah dilakukan penggalian di beberapa titik dan tidak ditemukan. Tetapi itu tidak berarti kemudian orang bisa membangun pabrik begitu saja.

Kedua adalah kalau tidak salah kawasan industri di Mojokerto itu adalah untuk industri menengah bawah, bukankah pabrik baja itu industri berat, kalau industri berat kenapa diizinkan. Karena itu saya minta ini di-review dan saya masih menunggu balasan dari bupati, tetapi pabrik ini sendiri sudah tidak dijalankan, pembangunan tidak diteruskan. Saya sedang menunggu jawaban dari bupati dana kalau saya ingin lebih baik dipindahkan ke daerah lain.

Kalau untuk Trowulan saat ini berstatus cagar budaya?

Banyak orang yang tidak mengerti cagar budaya itu macam-macam bisa benda, bangunan, dan kawasan. Trowulan ini sebagai kawasan cagar budaya belum ditetapkan, kawasan cagar budaya yang sudah ditetapkan itu baru Sangiran, Jawa Tengah yang lain belum seperti Borobudur, Prambanan.

Karena itu tahun ini sudah kita bentuk tim ahli cagar budaya untuk melakukan pengkajian penetapan sejumlah cagar budaya, termasuk kawasan cagar budaya. Ini sedang berlangsung proses pengkajian, dalam waktu dekat lagi juga akan turun kembali ke Trowulan. Karena ini bukan lagi sekadar menetapkan tetapi juga melihat kawasan itu di mana, tempat-tempatnya di mana. Kemudian implikasinya nanti kalau ditetapkan seperti apa, tim ahli sedang bekerja.

Kalau dikaitkan dengan sisi wisata apa yang akan dikembangkan di sana?

Saya ingin katakan kita kurang tepat ya kok segala sesuatu dikaitkan wisata, wisata, wisata. Jadi wisata itu bagian kecil saja, karena kita selama ini kebudayaan itu bagian dari wisata ini pandangan yang kurang tepat, ini yang bikin rusak pandangan kurang tepat seperti ini.

Wisata itu hanya salah satu bagian dari implikasi pengembangan kebudayaan, di situ ada pendidikan misalnya anak didik kita mengetahui sejarah, menghargai masa lalu. Jadi wisata hanya salah satu bagian saja dari pengembangan kebudayaan.        


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending