KBR68H-Kementerian Perdagangan pasang target tinggi dalam pameran dagang terbesar di Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) 2013. Pameran internasional ke-28 ini diselenggarakan pada 16-20 Oktober 2013 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran-Jakarta. Pameran tersebut menargetkan pencapaian transaksi sebesar USD 2 miliar atau sekitar Rp 20 triliun. ”Diperkirakan ada 100 negara yang ikut, targetnya oleh bapak menteri, bisa mendatangkan 10.000 buyers, ini target yang cukup tinggi. Kita berupaya semaksimal mungkin, apalagi di tengah kelesuaan ekonomi yang melanda dunia,” tutur Direktur Pengembangan Produk Ekspor, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Doddy Edward.
TEI 2013 akan digelar di area seluas 60.000 m2 yang diikuti oleh sekitar 2.000 peserta pameran dengan target pengunjung sebanyak 10.000 buyers internasional dan 25.000 pengunjung domestik. Berbagai persiapan pun tengah dilakukan untuk menyukseskan dan mengeruk kentungan dari pameran perdagangan internasional tersebut. “Kita bekerja sama dengan perwakilan di seluruh negara tetangga kita, atase perdagangan, asosiasi pengusaha dari dalam dan luar negeri,” sebut Doddy Edward. Dia juga mengatakan, pameran dagang internasional ini adalah bentuk kerja bersama lintas kementerian. “Kementerian UKM, Luar Negeri, Kelautan, Koperasi, BUMN, bidang ekonomi dan lain sebagainya,’’ tambah Doddy Edward. Harapannya dengan berbagai persiapan yang dilakukan lintas sektor ini bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi para buyers atau pembeli yang mengikuti ajang TEI 2013. “Supaya buyer datang begitu turun dapat fasilitas red carpet, hotelnya baik, ada mobil jemputan dan lain sebagainya. Mereka tak perlu bingung menginap di mana. Kalau sudah mereka puas layanan dan produknya, transaksi akan muncul,” ujar Doddy Edward.
Ekspor Bisa Bergeliat
Pameran Dagang Internasional (TEI) 2013 diharapkan bisa menggeliatkan kegiatan ekspor Indonesia yang tengah lesu. “Ada banyak buyers yang akan datang, ini moment kita untuk menjual produk dan jasa Indonesia, produk kita bisa diekspor, ada titik cerah,” ujar Doddy Edward. Dia menjelaskan, dalam Trade Expo Indonesia, akan ada banyak produk yang dijual dan dipamerkan oleh pengusaha asal Indonesia. “Mulai dari Handycraft sampai aircraft,” sebut Doddy Edward. Produk yang dimaksud antara lain; komponen otomotif, kakao, kopi, CPO, peralatan elektronik, alas kaki, furnitur, karet dan produk karet, tekstil dan produk tekstil, minyak esensial, kerajinan tangan, obat-obatan herbal, perhiasan dan aksesoris, kulit dan produk kulit, makanan olahan, produk pertanian, bahan bangunan, bahan kimia, makanan dan minuman, perabotan rumah tangga, barang pecah belah, produk kertas, dan peralatan olah raga. Selain produk utama dan potensial, TEI 2013 juga akan menampilkan bidang jasa seperti tenaga kerja terlatih, jasa pertambangan, serta jasa perbankan dan asuransi. Para pembeli (buyers) pun lebih bervariasi. Tak terfokus pada pasar tradisional. Misalnya, Amerika Serikat, Singapura dan Eropa. “Pasar kita sekarang sudah menyebar ke Nigeria, Arab Saudi, Bangladesh, Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin,” sebut Doddy Edward. Dengan pasar yang lebih bervariasi, ini kesempatan bagi eksportir di tanah air untuk unjuk gigi menampilkan produk yang berkualitas dan ramah lingkungan. “Kalau produk bagus, harga bagus, tapi juga mereka melihat bagaimana prosesnya, mesinnya, bahan baku, make sure itu, kalau sesuai dengan standar pasti akan ada transaksi,” ucap Doddy Edward dalam perbincangan Sarapan Pagi KBR68H (04/09).
Berdagang VS Cari Ilmu
Bukan sekadar pameran perdagangan biasa. Trade Expo Indonesia 2013, juga menjadi ajang bagi penjual dan pembeli untuk saling bertukar pengalaman dan wawasan terkait kegiatan perdagangan. Bagaimana pula membangun brand yang memiliki nilai jual. “Ada Trade Investmen Forum, praktisi bisnis, orang-orang Kementerian Perdagangan, saling up-dated perekonomian dan investasi,” ungkap Doddy Edward. Konsultasi bisnis perdagangan tersebut tentu jadi lebih berarti dan bermanfaat bagi penjual. “Para pewakilan duta besar atau duta besar datang membawa misi daganganya. Ini kesempatan bagi teman-teman dunia usaha, di sini tempat untuk belajar,” tegas Doddy Edward. Selain itu, ada pula mahasiswa yang datang ke pameran ini. “Academic Tour, tujuannya supaya mereka bangga dengan produk-produk yang dihasilkan anak bangsa. Bukan hanya bangga tapi juga membeli dan menggunakan produk dalam negeri,” tutup Doddy Edward.
Perbincangan ini kerjasama dengan Kementerian Perdagangan RI.
Editor: Vivi Zabkie