Pemberlakuan jam malam buat pelajar banyak dibicarakan pasca kecelaakaan yang melibatkan AQJ, seorang anak selebritas. Habis, sudah belum punya SIM buat nyetir, AQJ yang masih pelajar lepas tengah malam masih keluyuran di luar rumah sih. Oh ya, yang dimaksud jam malam adalah, larangan buat keluar rumah pada jam tertentu pada malam hari. Eh tahu enggak, sebetulnya jam malam buat pelajar bukan hal baru loh. Terutama bagi warga Koja, Jakarta Utara. Di salah satu kampung, pelajar tidak bisa sembarangan keluar rumah bahkan nonton televisi pada malam hari. Soalnya kalau melanggar bisa kena denda loh! Kampung itu berjuluk ”Kampung Cerdas.” Yuk kita berkunjung, bersama Kak Wiwik Ermawati lewat Cerita Kita.
Selamat datang di ”kampung cerdas!”. Wow nama kampung yang terletak di Kelurahan Koja, Jakarta Utara ini unik ya. Sebetulnya sih ini julukan saja buat salah satu RW di Kelurahan Koja. Tapi kenapa bisa dikasih nama Kampung Cerdas ya? Pak Asep Ketua RW 5 Koja bercerita nih soal asal usul nama kampung ini.
”Undang-undang No 20 Tahun 2003 yaitu tentang mencerdaskan anak bangsa itu tujuannya, supaya anak-anak kita cerdas sesuai dengan substansi judulnya yaitu kampung cerdas. Kemudian yang kedua untuk mengindari anak banyak bermain di malam hari yang akan menimbulkan image negatif kepada masyarakat, ” kata Pak Asep.
Yup, di Kampung Cerdas berlaku jam malam, khusus buat pelajar. Mulai tahun lalu nih setiap Senin hingga Jumat semua anak yang mengikuti program Kampung Cerdas harus mematikan televisi dari pukul 19.00-21.00 WIB dan tiap seminggu sekali ada juga belajar bersama.
Pukul 19. 00 hingga 21 WIB itu televisi sedang memutarkan acara yang bagus-bagus banget.
Tapi Tia, warga Kampung Cerdas kelas 5 di SD Haji Nawin, Jakarta Utara sama sekali enggak tergoda buat nonton. ”(Kamu pernah curi-curi waktu gak buat nonton tv diam-diam gak?) Enggak, (Kenapa) orang pengennya belajar, ” kata Tia kepada Teen Voice.
Wow Tia hebat ya. Tahan godaan televisi!
Selvy, kelas 5 di SD Soraya, Jakarta Utara juga termasuk yang tahan godaan itu. Dia bilang, sejak enggak nonton TV dan mengikuti jam malam nilainya jadi naik loh!
”Nilainya suka 100, 90 gitu. (Dapat peringkat berapa di sekolah?), satu,” cerita Selvy.
Wih Selvy dapat 100! Enggak heran nih, orangtua di Kampung Cerdas pada senang deh. Ibu Hawati salah satunya. Anaknya enggak malas belajar lagi!
”Biasa aja sekarang sih pada masih belajar tv di matiin dulu. (Suka nyolong-nyolong nonton tv gak anaknya?) Suka sih cuma saya larang dan gak boleh nonton TV. (Terus gimana semangat anaknya?), alhamdulillah sih ada kemauan dan kemajuan daripada dirumah kan belajarnya susah (Emang males-malesan yah?) iya,” ujar Ibu Hawati.
Eh selain nilai di sekolah jadi pada bagus nih, jam belajar ini bikin angka kriminalias anak menurun. Itu menurut Kak Erric, Ketua Karang Taruna setempat.
“Di usia SMP dan SMA mereka itu memasuki masa transisi, untuk ukuran jam 7-9 malam mereka ingin hang out ke mall atau pergi dengan teman-teman. Tapi dengan program seperti ini itu menjadi berkurang, mereka yang biasanya di jam 7 itu keluar, mereka sekarang ada di dalam rumah,” kata Kak Erric.
Hmmm... ada enggak ya yang coba curi-curi melanggar jam malam? Kata Pak RW sih selama setahun diberlakukan enggak ada loh sobat teen. Memang sih, aturan ini diikuti sanksi bagi pelanggarnya. Satu kali melanggar, didenda Rp2000. Mungkin nih, dari pada kena denda mending matikan TV dan belajar iya gak? Uangnya buat jajan aja deh, hihihi.
Editor: Vivi Zabkie