Bagikan:

Jaga Kesehatan, Cegah Kerusakan Hati

KBR68H, Jakarta - Setiap 30 September, dalam dunia medis diperingati sebagai Hari Hati Sedunia. Berkenaan dengan itu, sudah selayaknyalah kita mulai perduli dengan kesehatan hati.

BERITA

Kamis, 03 Okt 2013 07:58 WIB

Author

Dimas Rizky

Jaga Kesehatan, Cegah Kerusakan Hati

hari hati sedunia, jaga kesehatan, buang racun

KBR68H, Jakarta - Setiap 30 September, dalam dunia medis diperingati  sebagai Hari Hati Sedunia. Berkenaan dengan itu, sudah selayaknyalah kita mulai perduli dengan kesehatan hati.
Dokter Mangatas Manalu, ahli spesialis penyakit dalam dari RS Restu Kasih Jakarta menyatakan, hati memiliki banyak fungsi untuk tubuh. Diantaranya membantu metabolisme, membuang racun-racun yang masuk ke tubuh, pembentukan sel-sel darah serta kekebalan tubuh. Dengan mengetahui fungsi hati tersebut, masyarakat harus bisa menjaga kesehatan sekaligus mencegah kerusakan hatinya.

Terkait kerusakan hati atau dalam dunia medis disebut hepatitis, terdapat tingkatannya; dari A hingga H. Dari jumlah itu, paling banyak di Indonesia adalah pengidap hepatitis A, B dan C. Ketiga jenis penyakit itu kata Mangatas, berbeda satu dengan lainnya. Namun persamaan diantaranya adalah penyakit hepatitis dapat menular. "Penyakit itu bisa menular melalui cairan tubuh. Lewat darah, keringat dan air liur. Bahkan bisa menular dari ibu hamil ke anaknya," ujarnya.

Sementara, dari ketiga jenis hepatitis itu, paling akut adalah pengidap hepatitis A. "Dia  (hepatitis A-red) itu unik. Dia bisa sembuh total. Tapi di satu sisi, dia itu yang paling akut. Paling parah, Anda harus melakukan transplantasi hati dengan biaya ratusan juta rupiah," ujarnya. Tidak hanya itu, si pasien juga harus meminum obat seumur hidup. "Itu karena efek hati bawaan atau bukan hati asli. Jadi semacam penolakan tubuh. Nah obat itu untuk menangkal penolakan dari tubuh itu," ujarnya lagi.

Berbeda dengan hepatitis A, penderita hepatitis B dan C tidak bisa sembuh 100 persen. Ujar Mangatas, hepatitis B dan C "seperti" sembuh. Maksudnya adalah virus dari penyakit itu tidak pernah mati,  namun hanya diam sesaat. “Dia akan kambuh lagi jika Anda tidak menjaga kesehatan,” katanya.

Untuk mengetahui mana hepatitis yang menyerang Anda, langkah paling efektif adalah dengan pemeriksaan. Namun setidaknya Anda bisa mewaspadai ciri-cirinya. Diantaranya:

1.    Hepatitis A: lemas, badan menguning, dan muntah-muntah
2.    Hepatitis B: lemas dan demam menggigil
3.    Hepatitis C: menggigil, demam, muntah, dan badan menguning.

Mangatas menambahkan, banyak masyarakat mengira sakit kuning adalah sakit hepatitis. Informasi itu, ditolaknya mentah-mentah. Menurutnya, sakit kuning itu merupakan gejala dari penyakit hepatitis. Namun bisa juga karena penyakit lainnya.

Dia menjelaskan, perubahan warna badan itu karena meningkatnya bilirubin pada tubuh manusia. Jika kadarnya melebihi kapasitas normal maka bilirubin akan memecah dan bercampur dengan darah sehingga menyebabkan perubahan pada warna kulit dan mata menjadi kekuningan.

Editor: Doddy Rosadi


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending