Bagikan:

Dirjen Perkebunan: Perkebunan Rakyat Sudah Tua, Harus Diremajakan

KBR68H, Jakarta - Harga kelapa parut di pasar tradisional di Jakarta melonjak tinggi sejak beberapa hari terakhir. Bahkan kenaikkan harganya mencapai seratus persen. Kenaikkan harga bahan pangan seakan tak ada habisnya.

BERITA

Kamis, 24 Okt 2013 09:53 WIB

Author

Doddy Rosadi

Dirjen Perkebunan: Perkebunan Rakyat Sudah Tua, Harus Diremajakan

perkebunan rakyat, sudah tua, diremajakan

KBR68H, Jakarta - Harga kelapa parut di pasar tradisional di Jakarta melonjak tinggi sejak beberapa hari terakhir. Bahkan kenaikkan harganya mencapai seratus persen. Kenaikkan harga bahan pangan seakan tak ada habisnya. Setelah harga kedelai yang melonjak tajam dalam beberapa bulan terakhir, kini giliran harga kelapa parut yang melambung tinggi.

Di salah satu pasar tradisional di Jakarta, harga kelapa parut mencapai Rp10.000 per butir. Padahal sebelumnya harga kelapa parut hanya Rp5.000 per butir.Apa penyebab langkanya kelapa parut? Simak perbincangan penyiar KBR68H Agus Luqman dan Rumondang Nainggolan dengan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir dalam program Sarapan Pagi.

Harga kelapa terus merangkak naik karena pasokannya berkurang, ada juga yang menuding juga karena tidak ada peremajaan pohon kelapa. Apa yang terjadi sebenarnya?

 
Luas area kelapa kita sangat luas 3,6 juta hektar lebih semuanya milik rakyat, petaninya sekitar 7 ribu hektar. Masalahnya memang rata-rata perkebunan rakyat kita itu umurnya sudah di atas 25 tahun memang harus diremajakan.

Usia produktifnya sampai berapa?

Sampai 25-30 tahun.

Masa berbuah pertama dimulai pada umur berapa?

Umur 6-7 tahun.

Jadi pada saat usia 20 tahun mestinya sudah mulai direncanakan replanting?

Iya.

Tapi ini tidak terjadi ya?

Tidak terjadi karena mungkin rakyat kita belum bisa menyisihkan pendapatan sebagian. Di lain pihak dana APBN kita terbatas, kita bantu dengan APBN tapi tidak terlalu banyak, tiap tahun kita bantu untuk replanting kelapa.

Berupa apa?

Berupa bantuan benih, melalui daerah dan tugas perbantuan. 


Jadi memang karena faktor perkebunan rakyat juga yang mayoritas?


Betul. Komoditas kita menurun rata-rata, bukan kelapa saja tapi hampir semua komoditas perkebunan menurun. Karena sudah tua, tidak terawat, ada serangan hama, dan lain-lain.
 
Artinya dalam waktu dekat tidak ada jalan keluar?

Karena APBN terbatas, kalau di Kementerian Pertanian kita ada prioritas-prioritas nasional yang harus kita lakukan ya. Pertama kemarin itu Gerakan Nasional Kakao selama tiga tahun sudah kita lakukan, nanti akan bertahap. Kemudian untuk karet juga sudah kita usulkan Gerakan Nasional Karet, setelah ini kelapa akan kita lakukan itu. Karena dari Sabang sampai Merauke itu miliknya rakyat kita harus bantu.

Berapa persen yang milik pemerintah?

Cuma 4 ribu hektar, sedikit.
 
Ada yang menyebutkan masih kelapa muda sudah dipetik ya?


Betul.

Nanti kalau dalam bentuk Gernas selain replanting nanti akan diarahkan?

Diarahkan untuk membina petani pasca panen bagaimana. Kemudian ya mungkin pasarnya harus jelas, pengolahannya bagaimana supaya ada nilai tambah.

Jangan-jangan untuk es kelapa muda jadi mahal ya kalau ada Gernas?

Betul. Konsumen kita punya rasa tertentu ya sehingga barangnya susah didapat tapi peminatnya banyak, makanya naik harga itu.


Sentra kelapa di Indonesia nanti yang misalnya akan jadi prioritas itu mana?

Kelapa itu Sulawesi Utara banyak, Banten, Padang, Banyumas, hampir seluruh Indonesia.
 
Sempat dibahas di Kementerian Perekonomian juga kabarnya ya? 


Iya tidak terlalu karena ada prioritas tertentu ya, belum sampai fokus betul.

Kalau kemudian dilakukan Gerakan Nasional Kelapa ini kira-kira tahun depan atau kapan?

Kita belum tahu ini keterbatasan APBN kita. Makanya kita mengharapkan supaya perusahaan-perusahaan terutama yang bergerak di industri kelapa itu bermitra dengan rakyat supaya dia bisa membantu rakyat kita untuk benih, pupuk, dan lain-lain.

Butuh berapa anggaran untuk gerakan nasional ini?

Ini ada 3,6 juta hektar untuk rakyat hampir semua di atas 25 tahun, kecuali yang kita bantu-bantu baru 2-3 persen dari APBN. 


Secara ideal untuk replanting di wilayah Indonesia butuh berapa anggaran?

Kita belum hitung.

Tapi anggaran yang dimiliki?

Kita baru mengajukan untuk prioritas ke depan, kalau karet sudah kita ajukan ke presiden.    

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending