Bagikan:

Buruh: KHL Jakarta Seharusnya Rp2,7 Juta

KBR68H, Jakarta - Buruh menuntut penaikan UMP sebesar 50 persen lebih di semua provinsi di Indonesia. Khusus di Jakarta, buruh meminta penaikan UMP sampai RP 3,7 juta. Sementara Dewan Pengupahan sudah menetapkan Komponen Hidup Layak (KHL) DKI Jakarta sebe

BERITA

Kamis, 31 Okt 2013 09:23 WIB

Author

Doddy Rosadi

Buruh: KHL Jakarta Seharusnya Rp2,7 Juta

buruh, komponen hidup layak, jakarta

KBR68H, Jakarta - Buruh menuntut penaikan UMP sebesar 50 persen lebih di semua provinsi di Indonesia. Khusus di Jakarta, buruh meminta penaikan UMP sampai RP 3,7 juta. Sementara Dewan Pengupahan sudah menetapkan Komponen Hidup Layak (KHL) DKI Jakarta sebesar Rp 2.299.860.

Kenapa muncul angka Rp3,7 juta dan apa saja sebenarnya komponen dari UMP tuntutan buruh itu? Simak perbincangan penyiar KBR68H Agus Luqman dan Rumondang Nainggolan dengan Ketua Forum Buruh Lintas Pabrik, Jumisih dalam program Sarapan Pagi.

Bagaimana untuk persiapan hari ini?

Kami dari Kawasan Berikat Nusantara Cakung hari ini dari satu jam yang lalu sudah siap-siap untuk memulai aksi-aksi di Kawasan Berikat Nusantara Cakung. Jadi kami dari tadi pagi sudah persiapan di depan KBN Cakung dan teman-teman sudah berkumpul di depan pabriknya masing-masing untuk menjadi satu. Nanti rencananya kita mau menyelenggarkan rapat akbar puluhan ribu buruh.

Buruh menginginkan Kebutuhan Hidup Layak itu Rp 2,7 juta sedangkan dari dewan pengupahan hanya disetujui Rp 2,2 juta. Apakah ada kompromi nanti?

Sebetulnya sidang dewan pengupahan kemarin kita tolak karena angka yang diajukan oleh unsur-unsur dari serikat buruh tidak diakomodir oleh dewan pengupahan. Jadi unsur-unsur dari serikat buruh walk out dari ruang sidang dan menyatakan tidak setuju. Jadi menurut kami KHL yang sudah diputuskan itu tidak prosedural, harusnya harus tiga pihak bersepakat dan Rp 2,2 itu masih terlalu jauh jadi tuntutan kita KHL Jakarta adalah Rp 2,7 juta.

Dari Rp 2,7 juta lantas ada kenaikan misalnya inflasi, kenaikan upah menjadi Rp 3,7 juta begitu?

Iya itu yang sudah kami perhitungkan. Kami sudah melakukan survei-survei pasar dan angka Rp 3,7 juta adalah angka yang sedang kita ajukan ke pemerintah supaya didengar. Kita sudah berkali-kali melakukan sidang, berkali-kali melakukan aksi untuk sama-sama meminta kepada pemerintah supaya angka Rp 3,7 juta untuk DKI Jakarta.

Untuk aksi hari ini berapa buruh yang bakal berkumpul?

Kita di Kawasan Berikat Nusantara Cakung ada empat organisasi serikat buruh yaitu FBLP, SBSI 92, SPN, dan FBSI. Total seluruh buruh yang ada di Kawasan Berikat Nusantara Cakung sini ada 80 ribu buruh dan 99 persen adalah perempuan.
 
Kemarin batal diputuskan dan hari ini akan rapat lagi, kira-kira apa akan tetap walk out?

Sebenarnya kita kemarin sudah menyampaikan kepada pihak dewan pengupahan untuk tidak dilakukan sidang dewan pengupahan dalam beberapa hari ke depan sampai kita pimpinan-pimpinan dari presidium serikat buruh untuk ketemu dengan Jokowi. Karena kita mau menyampaikan langsung, karena dari kemarin kita tidak ditemui oleh kepala pemerintahan DKI Jakarta.

Kalau Jokowi belum bisa ditemui dan besok harus diumumkan secara serempak untuk Upah Minimum Provinsi. Bagaimana dari sikap buruh?
 
Kita tetap mengajukan kepada pemerintah dengan menghentikan proses produksi yang ada di pabrik-pabrik. Kita tidak menyerahkan perjuangan Rp 3,7 juta kepada sebagian orang saja tetapi semua buruh khususnya DKI Jakarta harus punya kepentingan penuh terhadap Rp 3,7 juta.

Kalau hari ini tetap mandek tidak ada keputusan apa yang dilakukan?

Kita mogok nasional dua hari, hari ini sama besok.

Kalau kalangan pengusaha terpaksa gulung tikar atau melakukan rasionalisasi pegawai karena tidak mampu. Bagaimana?

Sebenarnya itu sudah disampaikan oleh para pengusaha dari satu bulan yang lalu. Cara mereka menekan buruh seperti itu, bahkan penawaran PHK 50 persen sampai 70 persen itu untuk apa, untuk menekan buruh supaya tidak minta tinggi-tinggi. Sebenarnya kalau perusahaan mau tutup atau tidak sebenarnya itu bukan salah buruh, tapi kita tahu persis bahwa ada persaingan sesama pengusaha yang bisa membuat pengusaha yang kalah bisa gulung tikar dan sebagainya. Prinsipnya kalau mau gulung tikar, mau tutup, relokasi kita tidak persoalkan kita tahu bahwa sekarang ini krisis yang penting adalah dibayarkan pesangon teman-teman, upah teman-teman sesuai dengan ketentuan Undang-undang. Saya mau menyampaikan, teman-teman di daerah sekarang ini kan tuntutannya sama dengan kita yang di DKI Jakarta yaitu kenaikan upah Rp 50 persen dari upah sebelumnya. Artinya kalau misalnya para pengusaha di Jakarta mau relokasi ke daerah-daerah silahkan, teman-teman di daerah juta minta upah yang tinggi.      
   
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending