KBR68H, Jakarta – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengklaim hanya memerlukan sekitar Rp 100 miliar rupiah untuk membiayai Panitia Pengawas Lapangan (PPL) pada perhelatan Pemilu 2014 mendatang.
Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak mengatakan, dana itu akan dicairkan bagi petugas yang disebar hingga tingkat desa. Dalam hitungannya, setiap desa bakal diawasi oleh 5 orang PPL. Mereka akan direkrut selama tiga hari, yakni sehari sebelum hari pencoblosan dan sehari setelahnya. Menurut Nelson peran PPL sangat penting untuk memantau kecurangan yang terjadi saat proses penghitungan suara ditingkat TPS.
"Untuk membiayai mitra PPL di satu TPS satu orang. Sehingga bisa lebih aman. Tidak terjadinya manipulasi-manipulasi. Karena ternyata pengalaman kita selama ini saksi-saksi yang ada ternyata tidak bisa netral terhadap partai politiknya sendiri,“ jelas Nelson
Dalam catatan Kementerian Dalam Negeri, tahun lalu ada hampir 73 ribu desa. Dengan asumsi setiap desa diawasi lima PPL, dibutuhkan 365 ribu petugas PPL.
Semalam DPR menyetujui anggaran pengawasan pemilu untuk Bawaslu. Jumlah yang disetujui mencapai empat triliun rupiah lebih. Selain Bawaslu, DPR juga menyetujui anggaran pemilu untuk KPU yang mencapai 16 triliun rupiah lebih.
Editor: Antonius Eko
