Bagikan:

Kalimantan Tengah Tanggap Darurat Bencana Asap

Kebakaran hutan di Kalimantan Tengah makin parah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menaikkan status Kalteng dari Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat bencana kabut asap.

BERITA

Selasa, 23 Sep 2014 13:36 WIB

Author

Antonius Eko

Kalimantan Tengah Tanggap Darurat Bencana Asap

kebakaran hutan, kalimantan

Kebakaran hutan di Kalimantan Tengah makin parah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menaikkan status Kalteng dari Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat bencana kabut asap.


Kepala BPBD Kalimantan Tengah Muchtar menyebut, kondisi cuaca masih sangat kering dan susah dibuat hujan buatan. Diperkirakan mulai ada hujan adalah pada bulan Oktober dan statusnya masih terbatas. Berikut penjelasan Muchtar kepada KBR. 


Berapa dana yang digelontorkan untuk masa Tanggap Darurat di Kalteng? 


Kalau besarnya dana masih dalam proses untuk TNI/Polri menyusun strategi yang akan didukung oleh BNPB. Sementara untuk posko darat provinsi didukung oleh BPBD maupun dari BNPB, untuk kabupaten/kota masing-masing daerah bisa gunakan dana darurat. Sekarang masih dalam proses perhitungan, menyusun rencana aksi namun sambil berjalan kegiatan tetap dilaksanakan. 


Naik dari Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat, apa bedanya?


Berdasarkan hasil rapat koordinasi kemarin yang dipimpin langsung oleh Kepala BNPB, Bapak Syamsul Maarif. Melihat kondisi yang ada dan paparan dari BMKG Kalimantan Tengah bahwa sampai akhir bulan September ini kondisi cuaca masih sangat kering dan susah dibuat hujan buatan. Diperkirakan mulai ada hujan adalah pada bulan Oktober dan statusnya masih terbatas. 


Sementara kabut asap di Kalimantan Tengah masih ada dan hotspot itu berfluktuatif, makanya Kepala BNPB memutuskan meningkatkan status dari Siaga Darurat menjadi Tanggap Darurat. Dengan status Tanggap Darurat tersebut diharapkan untuk lima kepala daerah yaitu Kota Palangkaraya, Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Katigan maupun Kotawaringin Timur itu lahan yang gambutnya cukup luas berpotensi kalau terbakar menimbulkan asap. 


Walaupun sudah dipadamkan tapi bisa timbul kembali saat angin kencang dan hujan tidak turun. Bedanya dengan Tanggap Darurat berarti pemerintah daerah selaku penanggung jawab pengendalian kebakaran hutan lahan di daerahnya bisa menggunakan dana-dana tidak  terduga dan semua dinas terkait bisa memanfaatkan untuk pencegahan kebakaran hutan. Kalau sebelumnya masih badan tertentu yang dananya hanya untuk Siaga Darurat. 


Sementara kalau sudah namanya Tanggap Darurat berarti sudah bisa digunakan karena kondisinya darurat. Juga yang diharapkan masing-masing daerah bisa menggunakan semua jajarannya termasuk masyarakat bersikap antisipasi, tidak boleh membakar lahan maupun pekarangan yang menimbulkan asap yang semula mungkin dibolehkan, kalau dalam kondisi darurat tidak boleh membakar lahan untuk keperluan apa pun. Kecuali untuk keperluan pangan itu terbatas tapi harus terkendali. 


Anda menyatakan bahwa di sana sulit membuat hujan buatan, kenapa?


Karena di Kalimantan Tengah terdiri 13 kabupaten dan 1 kota yang daerahnya beda-beda ada yang bisa dibuat hujan buatan ada yang tidak bisa. Sementara untuk Palangkaraya dan sekitarnya, Pulang Pisau, Katigan, Sampit ini gambutnya tebal sehingga kalau tidak dibasahi dengan air yang banyak tidak bisa padam. Makanya di daerah ini hujan buatan masih cukup susah namun BPBD dan BNPB tetap berupaya bagaimana strateginya supaya bisa ada hujan buatan dan masyarakat mengendalikan kebakaran itu. Serta peran TNI/Polri untuk lebih gerak yang lebih maksimal untuk menertibkan operasi yustisi, penegakan hukum yang membakar dengan sengaja atau melalaikan kewajibannya bisa ditindak sesuai aturan yang berlaku. 


Sampai sekarang belum ada cara yang efektif untuk memadamkan titik api gambut ya?


Kalau memadamkan lahan gambut kalau operasi darat itu dari pinggir jalan, dari akses-akses yang ada bisa disembur pakai air. Air yang ada di selokan, saluran-saluran maupun tangki itu bisa. Namun yang jauh ke dalam lebih dari 1 kilometer itu susah untuk dijangkau, solusinya ada water bombing bantuan dari BNPB itu masih terbatas. 


Makanya dengan status darurat ini apa pun segala daya ditempuh baik hujan buatan, water bombing, operasi darat itu semua dilaksanakan dan yang tidak kalah pentingnya masyarakat harus sama-sama memadamkan api. Apabila ada yang membakar pihak berwajib akan menindaklanjuti atau kena sanksi hukum. 


Lahan gambut kadang-kadang di musim kemarau titik api muncul dengan sendirinya. Tapi apa iya itu jadi penyebab utama dari adanya titik api itu?


Karena lahan gambut itu saat dipadamkan awal itu mungkin tidak keluar api waktu ditinggal. Tapi yang di bawah masih membara itu hari berikutnya bisa timbul, itu repotnya gambut. 


Berapa banyak kontribusi dari para pembuka lahan yang dilakukan dengan cara membakar ini? 


Kalau titik api itu sebagian besar karena ulah manusia menurut hasil riset dari berbagai pihak. Entah karena sengaja orang buang puntung rokok, membakar untuk keperluan pribadi terbatas  tapi menjalar ke tempat lain dan sebagainya itu yang susah dibuktikan. Tapi sebagian besar karena ulah manusia baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Api yang dari alam itu sifatnya masih sangat kecil. Memang kalau gambut itu misalnya ada api di dalam gambut sudah disiram mati, sudah mati ditinggal pergi suatu saat timbul lagi, pas timbul kena angin menjalar jadi tidak ada yang memadamkan itu yang bahaya. 


Jarak pandang sekarang sudah berapa? 


Kalau jarak pandang di Kota Palangkaraya juga fluktuatif. Kalau malam hari bisa normal, bisa turun, saat pagi hari sekitar jam 5-7 itu masih bisa. Kalau pas tidak ada angin kadang asap melayang di sekitar bandara itu juga ganggu penerbangan. Tetapi beberapa hari ini masih wajar, masih bisa mendarat pesawat. 


Daerah mana yang paling terdampak? 


Ya di Palangkaraya walaupun titik apinya tidak banyak tapi arah angin itu dari tenggara. Kalau dari tenggara itu misalnya dari Kapuas maupun Pulang Pisau ada asap terbawa angin akan menuju ke Palangkaraya, sehingga terancam bandara terganggu. Kalau sudah mengganggu penerbangan, lalu lintas berdampak pada perekonomian juga kesehatan. 


Untuk water bombing ini perangkat yang dimiliki apakah kurang?


Memang masih terbatas. Perangkatnya misalnya heli Mi-8 itu pesawat bantuan dari BNPB lewat Rusia memang bisa membawa air untuk kapasitas 4 ton untuk satu kali water bombing. Namun kendala pesawat ini karena manual sehingga kalau ada kabut asap jarak pandangnya tidak memenuhi syarat mereka tidak berani terbang. 


Dari alokasi dana yang Anda nyatakan sebelumnya sedang dalam proses. Alokasi yang paling besar untuk apa saja?


Yang jelas itu hujan buatan baik yang di udara maupun di darat. Karena dari BPBD memasang fire station untuk mengurangi asap yang di bandara itu juga ada, dananya dari pusat lewat BPBD. Sementara helikopter di-cover oleh pusat melalui BNPB. Sekarang yang dari operasi TNI/Polri sebagai instansi vertikal juga di-cover oleh BNPB. Kemudian dari daerah bisa menggunakan dana alokasi darurat, selain itu juga bisa mengajukan proposal ke BNPB untuk keperluan operasi darat dan sebagainya.        


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending