Bagikan:

Film

Sangat jarang sebuah film dokumenter bisa masuk ke bioskop-bioskop di Indonesia. Namun kini ada satu film yang bakal tayang di jaringan bioskop nasional. Film ini berjudul

BERITA

Kamis, 18 Sep 2014 15:14 WIB

Author

Antonius Eko

Film

yang ketu7uh

Sangat jarang sebuah film dokumenter bisa masuk ke bioskop-bioskop di Indonesia. Namun kini ada satu film yang bakal tayang di jaringan bioskop nasional. Film ini berjudul “Yang Ketu7uh” buatan sutradara Dandhy Dwi Laksono dari rumah produksi WatchdoC. 


Film yang akan tayang pada 25 September ini mengisahkan proses pemilihan presiden Indonesia yang ketujuh, serta tentang para pemilih, bagaimana para bergelut dengan masalah sehari-hari. 


Dandhy mengatakan, mereka harus memutuskan pilihan politik yang fit dengan isu yang dekat dengan mereka. 


“Jadi kami punya empat tokoh di situ, seorang janda ibu rumah tangga dengan anak lima yang jadi buruh cuci. Kemudian ada tukang ojek yang anaknya juga lima tinggal di rumah yang hanya ukuran 6,8 meter persegi. Lalu kami punya juga tokoh buruh bangunan, ada petani penggarap lahan,” kata Dandhy. 


Film ini juga mengajak penonton melihat apa yang terjadi di balik pelaksanaan pilpres lalu. 


“Kami merekam bagaimana orang-orang yang bekerja di belakang panggung. Bahkan penonton di luar panggung atau orang-orang yang tidak terkait langsung dengan pertunjukan ini tetapi merekalah sasaran dari panggung ini.”


Dia menambahkan, film ini ingin menceritakan bahwa bagi pemilih kelas menengah, pemilu adalah ekspresi sosial dan politik. Sementara bagi elit, ini adalah soal perebutan kekuasaan. 


Dandhy berharap, dengan ditayangkannya film ini di bioskop bisa ini menjadi medium pembawa pesan terhadap isu-isu yang selama ini dianggap hanya konsumsi televisi atau media umum.


Meski begitu, dia ingin tetap menyebarkan film ini melalui cara-cara yang biasa dilakukan WatchdoC, seperti nobar, layar tancap bahkan mungkin suatu hari digratiskan di Youtube.


Rencananya, untuk tahap pertama film ini diputar selama satu minggu dari 25 September sampai 2 Oktober di beberapa layar. Dalam sehari, film itu akan diputar empat hingga lima kali. 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending