KBR68H – Mereka membunuh anak-anak dan juga perempuan. Anak laki-laki saya ditembak empat kali dari belakang. Saya sempat memberikan nafas buatan sebelum dia meninggal. Apa yang dilakukan oleh tentara Rusia lebih keji daripada teroris. Teroris tidak akan menembak anak-anak dan perempuan.
Itulah cerita salah satu warga Georgia yang selamat dari aksi pembantaian tentara Rusia di Georgia yang direkam oleh Andre Nekrasov dan Olga Konskaya dalam film dokumenter yang diberi judul Russia Lesson.
Film itu bercerita tentang perang antara Rusia dengan Georgia pada 2008 yang dikenal dengan Perang Agustus. Meski perang itu hanya berlangsung selama lima hari, jumlah korban dari kedua belah pihak mencapai ratusan orang.
Andre dan Olga membuat film dokumenter ini dengan mewawancarai sejumlah warga Georgia yang ada di lokasi ketika tentara Rusia melakukan invasi pada 7 Agustus 2008. Mereka juga melakukan riset gambar dari berita-berita yang disiarkan televisi Rusia dan juga negara Barat lainnya tentang invasi militer ke Georgia.
Tidak banyak darah yang diperlihatkan dalam film dokumenter dengan durasi dua jam ini. Namun, Andre dan Olga menggambarkan kekerasan yang dilakukan oleh tentara Rusia melalui mulut warga yang mereka wawancarai.
“Ketika itu saya sedang berada di pinggir lapangan saat seorang pria melintasi lapangan itu. Belum jauh dia berlari, tiba-tiba terdengar suara tembakan dan pria itu terjatuh. Darah mengucur dari kepalanya. Tidak ada yang berani mendekati korban hingga matahari terbenam,”ucap salah satu warga Georgia.
Diskriminasi yang dialami warga Georgia sejak memisahkan diri dari Rusia digambarkan melalui wawancara dengan warga yang tinggal di kamp pengungsian.
“Kami selalu dianggap sebagai warga negara kelas kedua sedangkan orang Rusia adalah warga negara kelas pertama. Hal seperti itu sudah terjadi sejak kami masih bergabung dengan Rusia. Mungkin itu yang membuat Rusia tidak mau melepaskan Georgia sehingga tentara mereka masih tetap berada di sejumlah wilayah di Georgia,”ujar salah satu warga Georgia tersebut.
Andre dan Olga juga tidak lupa menampilkan propaganda yang dilakukan oleh TV Rusia dan juga TV negara Barat. Dalam salah satu adegan, siaran televisi BBC menyebutkan bahwa seorang pengemudi yang tewas di Georgia akibat tembakan oleh sniper. Andre dan Olga kemudian menampilkan gambar dari lokasi kejadian. Mobil yang ditumpangi pria tersebut sudah hangus akibat terbakar. Tidak ada lubang bekas peluru di kerangka mobil. Sudah jelas bahwa penumpang mobil itu tewas karena ledakan bom.
Dari cuplikan adegan tersebut, Andre dan Olga ingin memperlihatkan kepada publik bahwa informasi yang disiarkan oleh media Barat seputar perang di Georgia sering tidak sesuai dengan kejadian di lapangan.
Russia Lesson merupakan hasil karya Andre Nekrasov yang merupakan warga Rusia dengan Olga Konskaya yang adalah warga Georgia. Meski merupakan warga Rusia, Andre sama sekali tidak memperlihatkan keberpihakannya kepada Rusia atas invasi militer yang dilakukan negaranya ke Georgia.
Ketika film dokumenter ini diputar di Festival Film Sundance, Andre menyebut dirinya sebagai seorang Patriot dari Rusia. Bukan hal yang mudah bagi Andre untuk menyelesaikan film dokumenter tersebut. Dia sempat beberapa kali menerima ancaman pembunuhan melalui surat elektronik. Bukan itu saja, dia juga sempat dicap sebagai penghianat karena membuat film Russia Lesson yang menggambarkan kekejaman tentara Rusia di Georgia.
Rumah Andre di Finlandia juga menjadi korban pengrusakan dan juga pencurian. Hal yang berbeda justru diterima Andre dari warga Georgia. Dia dianggap sebagai pahlawan oleh warga Georgia dan menerima penghargaan Person of the Year bersama Olga Konskaya. Sayang, Olga tidak bisa menyaksikan film itu rampung karena penyakit kanker telah merenggung ajalnya.
Russia Lesson: Kisah Pembantaian Etnis di Georgia
KBR68H

BERITA
Rabu, 04 Sep 2013 10:12 WIB


russia lesson, andre nekrasov, olga konskaya
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai