Bagikan:

Rohanita, Relawan Sahabat Anak

Siapa sih yang mau bekerja tapi tidak dibayar? Ada kok. Mereka adalah para sukarelawan.

Jumat, 20 Sep 2013 11:10 WIB

Rohanita, Relawan Sahabat Anak

relawan, sahabat anak

Siapa sih yang mau bekerja tapi tidak dibayar? Ada kok. Mereka adalah para sukarelawan atau dalam bahasa Inggris disebut volunteer. Kak Rohanita adalah salah satu yang mengabdikan dirinya jadi sukarelawan. Kakak berusaia 20 tahun ini membantu anak-anak jalanan di wilayah Plumpang, Jakarta Timur. Kak Evilin Falanta bertemu Kak Rohanita saat mendampingi anak-anak jalanan di acara Jambore Sahabat Anak. Yuk kita simak Bincang Kita.


Apa sih kegiatan kamu sehari-hari, sebelum jadi pendamping anak-anak jalanan?
Awalnya saya bergabung dengan Sahabat Anak sejak kelas dua SD. Dari kelas dua SD itu, saya dibina dan diberi pelajaran-pelajaran, dari kakak-kakak. Baik pelajaran dari sekolah, pelajaran non-edukasi, maupun pelajaran yang lain.


Berapa lama kamu menjalani sebagai sukarelawan?
Saya menjadi volunteer sejak SMP. Sekitar tujuh tahun sama sekarang.


Nah, apa saja yang dikerjakan sebagai pendamping anak?

Kegiatan pendamping sih, biasanya yang saya lakukan itu memberikan pembelajaran untuk adik-adik, terus mengajak adik-adik bermain, terus memberi motivasi kepada adik-adik.


Ada nggak Kak, kendala yang kakak rasakan selama menjadi volunteer untuk anak-anak jalanan?
Kendalanya sih, terutama adik-adik, karena usianya masih dini ya, mereka sulit diatur  seperti dia mau seenaknya sendiri. Dia ke mana ke mana gitu. Kalau belajar juga suka buat gaduh. Tapi biasalah, itu kan anak-anak.


Pelajaran apa nih Kak, yang diberikan oleh kakak volunteer kepada anak-anak jalanan?
Pelajarannya sih kalau di Prumpung itu ada seni musik, seni lukis, pelajaran umum, seperti matematika, bahasa Indonesia, dan lain-lain. Terus terakhir juga ada kelas komputer. 


Nah, ini kan yang didampingi boleh dibilang kaum marjinal (terpingirkan), sebagian besar juga anak jalanan, itu bagaimana caranya mendampingi anak-anak, boleh dibilang mereka kan susah diatur, mereka pasti wataknya juga watak jalanan?
Kalau dari saya sendiri sih, saya memposisikan bagaimana saya menjadi seorang sahabat untuk mereka. Kalau kita jadi seorang sahabat bagi mereka, mungkin akan lebih mudah untuk didekati. 


Ada nggak sih syarat yang dikhususkan untuk menjadi seorang volunteer Sahabat Anak?
Sebenernya sih syarat-syarat tertentunya itu tidak ada ya kak. Cuma bagaimana caranya kita bisa terjun atau bersahabat dengan adik-adik. Tidak ada syarat tertentu sih.


Apa harapan kakak buat anak-anak jalanan ini yang kakak bina?
Harapan saya sendiri sih, saya ingin anak-anak Sahabat Anak  menjadi anak-anak yang membanggakan, khususnya Indonesia ini dengan cara menghasilkan karya-karya yang bernilai tinggi. Dan mungkin semua adik-adik sahabat Anak harus mempunyai cita-cita setinggi mungkin, karena dengan cita-cita itu kita bisa mempunyai tolak ukur, bagaimana caranya kita membuat sebuah planning (rencana) kesuksesan di masa depan.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending