KBR68H, Jakarta - Anda yang parkir sembarangan di Jakarta, sebaiknya berpikir ulang. Khusus untuk pengendara sepeda motor, razia cabut pentil sudah menunggu.Tindakan itu sudah terjadi di kawasan Roxy Mas, Jakarta Pusat. Petugas Dinas Perhubungan mengambil langkah tegas terhadap sejumlah pengendara sepeda motor yang memarkirkan kendaraannya di kawasan parkir liar. Di daerah mana saja aturan ini akan diterapkan? Simak perbincangan penyiar KBR68H Sutami dan Rumondang Nainggolan dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono dalam program Sarapan Pagi.
Cara-cara razia cabut pentil ini sudah berlangsung lama?
Jadi sebetulnya law enforcement terhadap pelanggaran khususnya rambu lalu lintas larangan parkir dan larangan stop itu sudah berlangsung lama, itu pelanggaran yang abadi tidak pernah tuntas. Tetapi kita harus punya cara-cara tertentu untuk menekan pelanggaran ini. Jadi banyak terang-terangan ada P dicoret dan S dicoret di bawahnya parkir itu yang melakukan pelanggaran. Jadi pada waktu mereka mengambil SIM mereka tahu, tapi kalau dia tidak tahu bikin SIM sembarangan. Jadi S dicoret itu bukan artinya jualan dolar tetapi tidak boleh berhenti, ada P dicoret tidak boleh parkir jangan dibalik-balik. Jadi pengertian itu sebetulnya masyarakat sudah tahu, sekarang masyarakat peduli atau tidak kadang-kadang tidak peduli. Kalau dibilang lahan parkir tidak ada itu tidak mungkin, mereka malas saja ingin door to door service jadi kalau bisa sepeda motornya ikut masuk ke meja makan ikut makan sama-sama tapi itu tidak mungkin. Oleh sebab itu harus mau budaya jalan, parkir pada tempatnya karena masalahnya tidak mau parkir di tempat. Saya sudah teliti kok dimana-mana tempat parkir itu ada cuma mereka malas berjalan, mau enaknya saja. Oleh sebab itu parkir itu dilakukan tilang oleh pihak kepolisian, kami membantu dengan menderek, menggembok, kadang-kadang motor itu dinaikkan ke truk dibawa ke kantor polisi tapi efek jeranya kurang. Repot juga ya kalau begitu, akhirnya kita mencari jalan lain dengan cara mencabut pentilnya, pentilnya silahkan ambil di Kantor Dinas Perhubungan dan Kantor Suku Dinas Perhubungan. Disimpan baik-baik ambil di situ begitu datang langsung ditilang juga nantinya, tapi ternyata tidak ada yang datang. Mereka upaya mendorong-dorong motornya mencari tukang pompa dan sebagainya karena pentilnya tidak ada, akhirnya seperti itu kapok besok tidak melanggar lagi.
Tapi ada ketiban rejeki juga tukang tambal ban ya?
Tapi tukang tambal ban melayani ribuan motor tidak sanggup juga.
Kalau dengan seperti ini apakah pernah mendapatkan protes langsung dari masyarakat pada saat petugasnya mencabut pentil motor-motor tersebut?
Bagusnya ada impact terhadap tukang parkir. Jadi biasanya orang yang parkir dilayani tukang parkir liar, begitu ban kempis dicari-cari itu tukang parkir kenapa bannya kempis. Oleh sebab itu ada dampaknya tukang parkirnya hilang, bersih lalu lintas akhirnya orang yang lewat tidak terjebak kemacetan. Jadi kita berpikir memang ada yang dirugikan adalah sebagian masyarakat, tapi yang diuntungkan lebih besar. Nanti kita berlanjut ke mobil, hati-hati saja kalau mobil melanggar parkir sulit menderek-derek. Tetapi kita gentleman kita kasih stiker tulisannya bahwa anda melanggar Undang-undang, silahkan ambil pentilnya di Dinas Perhubungan.
Kalau untuk motor mereka tahu kemana harus mengambil?
Ada, ditempel stiker di motornya. Jadi setiap dikempisin dikasih stiker dan saya sudah sosialisasi di beberapa media termasuk di KBR68H. Makanya jangan melanggar, kalau melanggar ya dorong-dorong motor.
Tapi pernah dimarahin petugas Dishub ini?
Petugas Dishub bukan dimarahin lagi tapi diancam dan sebagainya sudah sering. Tapi demi tugas dan mengamankan jalan supaya tidak macet ya untuk orang banyak juga, kalau jalan tidak macet bukan untuk saya tapi untuk orang yang lewat. Misalnya ada jalan, setengah badan jalan untuk parkir motor ada P dicoret terus kita menertibkan dimarah-marahin memang tetapi orang yang dapat untung dari pengaturan itu lebih banyak lagi.
Setelah di kawasan Roxy rencananya di Jalan Sabang dan Kebon Sirih juga ya?
Jadi seluruh Jakarta akan diberlakukan seperti ini. Karena mencabut pentil itu enak sekali, mudah, cepat sekali, dalam operasi satu jam saja sudah dapat ratusan motor. Tetapi upaya yang dilakukan memompa ban itulah yang membuat efek jera jadi tidak melanggar lagi. Memang masyarakat Jakarta tidak bisa dihimbau saja tidak mau, jadi harus dilakukan dengan cara yang sedikit efek jera yang cukup lumayan melelahkan baru dia kapok.
Salah satu cara lain katanya tidak akan diperpanjang pajak STNK ini sudah berjalan?
Itu belum berjalan tetapi jelas itu akan dilakukan juga. Semua cara dilakukan secara administrasi, secara fisik supaya Jakarta ini tertib. Tetapi yang jelas saya melihat dengan cara mencabut pentil ini sederhana, petugas pun cepat melaksanakannya tapi hasilnya lumayan. Di Roxy orang sudah tiga kali mikir daripada derek-derek motornya sepanjang 1 kilometer, soalnya dua-duanya dikempisin. Jadi usaha ini bukan mencari-cari kelelahan orang tetapi untuk efek jera jadi bagi si pelanggar akan kapok sehingga tidak ada yang melanggar lagi, sehingga diikuti yang lain maka tidak akan melanggar.
Razia Cabut Pentil Motor dan Mobil Bisa Bikin Warga Jakarta Jera
KBR68H, Jakarta - Anda yang parkir sembarangan di Jakarta, sebaiknya berpikir ulang. Khusus untuk pengendara sepeda motor, razia cabut pentil sudah menunggu.Tindakan itu sudah terjadi di kawasan Roxy Mas, Jakarta Pusat.

BERITA
Jumat, 20 Sep 2013 10:55 WIB


razia pentil, motor dan mobil, parkir sembarangan, jakarta
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai