Bagikan:

PDIP Akan Simpan Nama Jokowi Hingga Detik-detik Terakhir

KBR68H, Jakarta - Joko Widodo kembali unggul dalam hasil survey calon presiden 2014. Dalam survei nasional elektabilitas calon presiden yang digelar Lembaga Klimatologi Politik (LKP), seperlima responden memilih Jokowi ketimbang calon lain.

BERITA

Jumat, 06 Sep 2013 11:11 WIB

Author

Doddy Rosadi

PDIP Akan Simpan Nama Jokowi Hingga Detik-detik Terakhir

calon presiden, PDI Perjuangan, Rakernas, Jokowi

KBR68H, Jakarta - Joko Widodo kembali unggul dalam hasil survey calon presiden 2014. Dalam survei nasional elektabilitas calon presiden yang digelar Lembaga Klimatologi Politik (LKP), seperlima responden memilih Jokowi ketimbang calon lain. Rakernas PDI Perjuangan yang digelar hari ini hingga lusa rencananya akan membahas kriteria capres dari partai berlambang banteng itu. Nama Jokowi dijagokan untuk menjadi capres PDIP pada pemilu 2014 nanti. Bagaimana sebenarnya kans Jokowi untuk maju pada pilpres? Simak perbincangan penyiar KBR68H Novri Lifinus dan Rumondang Nainggolan dengan Pengamat Politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam program Sarapan Pagi.

Bagaimana anda melihat sosok Jokowi jelang Rakernas PDI Perjuangan?

Seperti ketika kita melihat apa yang terjadi pada pencalonan Gubernur DKI Jakarta pada skala yang berbeda. Kita saat itu bertanya-tanya ketika Jokowi mencoba menjadi bakal calon saat itu dan ujungnya adalah keputusan berada di Ibu Mega. Secara mengejutkan di detik-detik terakhir akhirnya Ibu Mega memutuskan, bahkan melawan keputusan yang hampir diputuskan sebelumnya oleh pihak DPP. Menurut saya sekarang ujungnya kembali pada Ibu Mega, kalau kemudian pertanyaannya adalah dilihat dari konstelasi yang ada besar atau tidak kemungkinan Jokowi bisa menjadi calon bisa dilihat dari dua sisi menurut saya. Saya yakin pertama Ibu Mega melihat bagaimana suara internal di PDIP, yaitu suara-suara dari DPD dan DPC karena ini adalah kebutuhan konsolidasi. Lalu kemudian suara internal itu akan sangat mempengaruhi bagaimana wajah PDIP ke depan sehingga saya yakin Ibu Mega juga mencoba secara realistis melihat suara mayoritas dari DPD dan DPC. Kedua, secara lebih pragmatis saya yakin Ibu Mega juga akan melihat dari sisi survei, dalam arti representasi suara masyarakat. Karena itu akan berpengaruh pilihan calon presiden yang tepat yang didukung masyarakat secara elektoral itu bukan hanya berpengaruh dalam konteks pilpres nanti tapi juga dalam konteks pemilu legislatif. Karena kita ketahui bagaimana tokoh capres yang diusung jauh-jauh hari itu akan menentukan dimana image partai ketika pemilu legislatif. Sebenarnya saya juga memberikan indikasi, kalau coba kita jujur dari dua indikator tadi harus diakui agak sulit kita menemukan nama lain selain Jokowi termasuk apabila dibandingkan dengan nama Ibu Mega sendiri. Kalau itu coba dari statement teman-teman PDIP di daerah, di media termasuk ketika kita lihat survei dari sisi elektoral.

Jadi momentum ini harus dimanfaatkan Ibu Mega?

Pertanyaannya adalah apakah akan diputuskan dalam waktu cepat dan melalui Rakernas yang sekarang itu yang menarik. Kalau kita lihat dalam pencalonan gubernur kemarin pun PDIP menyimpan sampai di ujung. Saya pikir dalam menampilkan image di hadapan masyarakat dan menampilkan image di hadapan kompetitor entah partai lain atau capres lain, sebetulnya saya melihat tidak mungkin kalau kita berharap bahwa nama Jokowi muncul sekarang. Saya lihat dalam konteks Rakernas ini hanya akan muncul kriteria-kriteria yang itu memancing rasa penasaran masyarakat, memancing rasa penasaran kompetitor PDIP juga. Karena kalau kemudian dimunculkan namanya lebih awal itu menimbulkan potensi Jokowi diserang jauh-jauh hari dan PDIP pun akan diserang jauh-jauh hari oleh kompetitor. Jadi menyimpan nama Jokowi ini mungkin akan membuat Jokowi semakin dilirik sebagai “putri cantik” karena rasa penasaran itu yang biasanya terus menjaga momentum yang dimiliki PDIP dan Jokowi. Saya pikir ini hanya masalah waktu, kalau dari sisi tren saya pikir Jokowi tidak terbendung dan apabila PDIP realistis akan mengarah kesana. Tapi kalau ditanya dalam waktu dekat atau tidak saya tidak yakin dalam Rakernas akan diputuskan.

Lepas dari suara kader yang mengusung Jokowi, bagaimana dengan rakyat Indonesia sepenuhnya karena Jokowi masih banyak PR di Jakarta? bagaimana peluangnya di Pilpres 2014?

Ada dua sisi yang kita bisa lihat dalam perdebatan apakah Jokowi pantas maju sekarang atau tidak. Satu kalau dari sisi etis politik saya termasuk yang sepakat bahwa Jokowi sebaiknya terlebih dahulu menyelesaikan pekerjaan di DKI Jakarta, minimal satu periode. Jangan kemudian seakan-akan Jokowi ini menjadi lompat politik, kalau ada orang yang mengatakan ketika Solo belum selesai langsung lompat ke DKI Jakarta, kemudian lompat lagi jadi presiden. Tetapi kalau kita lihat dari sisi yang lain ada orang yang mengatakan kenapa tidak, apakah Jakarta kemudian akan terbengkalai ketika Jokowi menjadi presiden. Jangan-jangan Jakarta akan semakin cepat baik karena toh presiden juga tinggal di Jakarta. Karena seorang Gubernur DKI Jakarta selama ini salah satu permasalahannya dalam bekerja adalah koordinasi dengan pemerintah pusat, ada yang mengatakan ketika Jokowi menjadi presiden Ahok jadi gubernur jangan-jangan koordinasi pemprov dengan pemerintah pusat akan lebih cepat berjalan. Itu sah-sah saja alasan seperti itu tapi kalau saya lihat secara elektoral, secara taktis ya kesempatan ada saat ini buat seorang Jokowi untuk memiliki titik kulminasi tertinggi secara elektoral dibandingkan ketika dia harus menunggu 2019.              

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending