KBR68H, Jakarta - Sebanyak 10 ribu produsen tahu dan tempe akan sejak pukul 00:00 tadi malam mogok produksi. Salah seorang pengrajin tahu tempe di Bandung, Asep mengatakan tahu tempe yang diproduksi sebelum tengah malam nanti masih akan dijual keesokan harinya. Dia mengatakan kemungkinan akan terjadi kelangkaan tahu dan tempe mulai hari ini di pasaran. Bagaimana langkah pemerintah untuk mengantisipasi aksi mogok ini? Simak perbincangan penyiar KBR68H Arin Swandari dan Quinawaty Pasaribu dengan Sekjen Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Suyanto dalam program Sarapan Pagi
Hari ini produksi terakhir atau kemarin?
Jadi kalau untuk tempe ini produksi terakhir, artinya pada hari ini tidak ada tempe di pasaran.
Berarti yang terakhir adalah yang dijual kemarin?
Iya betul.
Ini akan dilakukan selama tiga hari, apakah selama tiga hari ini akan tetap menunggu respon atau mendesak pemerintah segera mencari solusinya?
Tentunya dengan aksi solidaritas kami ini pengrajin tahu dan tempe berharap kepada pemerintah untuk segera berbuat. Jadi selama ini yang kami rasakan bahwa pemerintah tidak ada keberpihakan kepada kami, itu terbukti di lapangan bahwa harga kedelai tidak terkendali kenaikannya.
Tapi setelah tiga hari berproduksi lagi meskipun harga mahal?
Betul. Jadi kalau masih naik harga kedelai ini tentunya makin banyak pengrajin tahu dan tempe gulung tikar.
Sebenarnya apa yang diinginkan oleh Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia selama tiga hari ini?
Sebenarnya sederhana aksi solidaritas ini merupakan perjuangan kami pengrajin tahu tempe yang sudah kami dengungkan dari tahun 2008. Jadi pernah disusul tahun 2012 dan ini ketiga kalinya tingkat kenaikan kedelai yang tidak terkendali, tentunya kami punya beberapa tuntutan. Pertama bahwa turunkan harga dan stabilkan harga kedelai, kedua segera realisasikan swasembada kedelai 2014 yang pernah dijanjikan pemerintah. Okelah tahun 2014 ini tidak mungkin ya paling tidak pemerintah berbuat, terutama Kementan, dibuktikan hasil produksi makin meningkat. Ketiga itu segera realisasikan pelaksanaan Perpres No. 32 Tahun 2013 yaitu tentang penunjukan Perum Bulog untuk menangani pengamanan harga dan penyaluran kedelai. Karena satu-satunya BUMN yang cukup pengalaman didalam menangani kedelai, kami sebenarnya pernah bekerjasama dengan Bulog dari tahun 1979 sampai tahun 1998. Alhamdulillah selama kerjasama itu pasokan, stok, harga semuanya itu terjamin dan kami pun dalam usaha ini ada jaminan kelancaran usaha.
Kemudian terhenti begitu saja ya?
Iya pasca reformasi dilepas ke pasar bebas akhirnya harga tidak bisa dikontrol yang pada akhirnya ini merupakan kendala buat kami. Karena tidak mungkin pengrajin tahu tempe yang ekonominya lemah disuruh mengikuti gejolak harga dengan standar internasional dan fluktuasinya setiap hari, ini tidak mungkin bisa kami ikuti.
Dari catatan anda sudah berapa yang gulung tikar?
Dari Jabodetabek saja 10 persen dari jumlah pengrajin yang ada.
Dari daerah lain ada laporan?
Iya kebetulan dengan teman-teman di daerah. Ada beberapa provinsi yang sudah melaporkan itu 20 persen sampai 30 persen yang tidak berproduksi.
Selama tiga hari nanti ternyata pemerintah belum juga memberikan jalan keluar, apa yang akan dilakukan para pengrajin tahu tempe?
Kami akan evaluasi bagaimana nanti keinginan teman-teman di pengrajin tahu tempe seluruh Indonesia. Mungkin dalam sepuluh hari kita evaluasi, kita undang teman-teman perwakilan dari semua provinsi seperti kemarin yang sudah kita lakukan pada tanggal 31 Agustus sampai 1 September kita rapat di Jakarta. Kita akan lakukan hal yang sama tapi yang pasti kami akan melakukan aksi lanjutan.
Ini mogoknya serentak seluruh Indonesia?
Sesuai dengan kesepakatan kemarin di Jakarta bahwa ini serentak. Kalau ada satu dua yang berproduksi di daerah ya mungkin karena sebaran wilayahnya cukup luas jadi mungkin terlambat informasi dan sebagainya, kami memaklumi.
Mogok Massal, Bentuk Solidaritas Pengusaha Tahu dan Tempe
KBR68H, Jakarta - Sebanyak 10 ribu produsen tahu dan tempe akan sejak pukul 00:00 tadi malam mogok produksi. Salah seorang pengrajin tahu tempe di Bandung, Asep mengatakan tahu tempe yang diproduksi sebelum tengah malam nanti masih akan dijual keesokan ha

BERITA
Senin, 09 Sep 2013 11:31 WIB


pengusaha tahu, tempe, mogok massal
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai