KBR68H, Jakarta - Jangan takut untuk bermimpi. Salah satu yang berani mempunyai mimpi adalah Komunitas Transformasi Hijau yang ingin melestarikan sisa kawasan konservasi di kota-kota besar. Komunitas ini pun getol berkegiatan di isu lingkungan, utamanya menyasar anak anak muda untuk lebih peduli dengan ruang terbuka hijau dan kawasan konservasi. Di Jakarta misalnya, komunitas ini seringkali menggelar kegiatan di hutan lindung di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK), Suaka Margasatwa di Muara Angke, Pulau Rambut.
“Kalau tidak banyak yang tahu, tidak ada yang menjaga juga," terang Koordinator Transformasi Hijau Sarie Wahyuni dalam program Bumi Kita di KBR68H, Kamis (19/9). Menurutnya, kawasan itu bisa jadi ruang belajar tentang alam dan sekitarnya.
Sarie optimistis, isu lingkungan bisa menjadi perekat bagi identitas berbeda. Pasalnya, kata Sarie, mereka yang berada di Jakarta sudah sepatutnya pula tahu daerah mana saja yang perlu dilestarikan karena potensial sebagai kawasan resapan air. Toh ini sejalan dengan program Pemprov DKI terkait penanganan banjir di Ibu Kota.
Selain mengenal ruang terbuka hijau Transformasi Hijau atau biasa disebut Trashi punya kegiatan khas. Trash buster atau bersih sampah. Aktivitas ini biasanya dilakukan di suaka margasatwa Muara Angke. Kini, tak hanya Muara Angke yang disasar, are publik di Jakarta lainnya juga menjadi target kegiatan Trashi. “Siapa saja bisa menggawangi kegiatan itu,”kata Sarie. Ingin bergabung jadi relawan trash buster? Ikuti saja kegiatannya di hari Selasa, tanggal 22 Oktober di Muara Angke.
Jakarta sesungguhnya kaya akan jajaran pulau pulau penyangga perairannya. Sebut saja salah satunya Pulau Rambut yang lebih terkenal dengan Pulau Kerajaan Burung. “Kalau di Pulau Rambut biasanya kita hanya boleh nginep semalam dan dibatasi personilnya, karena wilayah dilindungi -karena banyak ratusan habitat burung air sebagai pulau transit kawanan burung tersebut. Disana biasanya kita menginformasikan kepada pengunjung tentang potensi kawasan itu untuk Jakarta,” jelas Sarie.
Harapan Trashi tak muluk muluk. Mereka yang adalah relawan yang peduli terhadap pelestarian lingkungan berharap lestarinya kawasan hijau di Jakarta bisa menyerap karbon agar penghuni Jakarta tidak gelagepan karena polusi.
"Mungkin karena saya juga tingal di Jakarta dan sudah merasakan pengapnya ibukota. Jadi kita ngajak banyak orang terlibat. Kalau sekarang senangnya kalau di Ciliwung sudah banyak banget teman teman sekitar yang bisa jadi beteng (benteng-red) buat sungai Ciliwung karena kesadaran menjaga lingkungan,”ungkap Sarie.
Sejak berdirinya tahun 2010 lalu, hingga kini sudah ada lebih dari 10 komunitas yang sudah bergabung dengan Transformasi Hijau. Hal ini melecut Trashi untuk mengembangkan kegiatannya. Salah satunya yang sedang dicoba adalah sosial enterpreneur. “Kita bilangnya edu wisata, karena kita fikir memang di dalam wisata itu ada edukasi.” Untuk ini Transformasi Hijau siap diundang ke sekolah sekolah untuk berbagi wawasan soal pengelolaan sampah.
Pesan edukasi di antaranya memunculkan gagasan Sarie yang mengusulkan agar slogan “Dilarang Buang Sampah Sembarangan”sudah saatnya diganti dengan “Kelola Sampahmu.” Ini, kata Sarie, bisa kita lakukan jika kita tahu jika apa yang menjadi sisa yang mereka pakai bisa bernilai ekonomis.
Untuk skala rumahan tentu hasil sampah yang sudah dikelola tidak bisa sampai dijual. Tapi setidaknya mengurangi pengeluaran. Misalnya lubang biopori atau menggunakan komposter yang mengurangi biaya membeli pupuk untuk tanaman. “
Salah satu komunitas bagian Transformasi Hijau adalah Komunitas Line Magic. Yusuf Garuda dari Komunitas ini mengatakan, dirinya tertarik menjadi relawan karena merasa memiliki kemampuan spesial yang bisa memotivasi anak anak untuk ikut berperan melestarikan lingkungan. “Saya punya skill sulap dan punya komunitas,” katanya.
Yusuf dan komunitasnya bahkan siap mengunjungi sekolah sekolah untuk sharing informasi tentang mengolah sampah. “Ini karena gerakan hati. Memang kita hidup di bumi, nda ada pilihan lain selain menjaga bumi ini.”
Editor: Doddy Rosadi
Mimpi Melestarikan Kawasan Konservasi di Kota Besar
KBR68H, Jakarta - Jangan takut untuk bermimpi. Salah satu yang berani mempunyai mimpi adalah Komunitas Transformasi Hijau yang ingin melestarikan sisa kawasan konservasi di kota-kota besar.

BERITA
Kamis, 19 Sep 2013 17:18 WIB


konservasi, kota besar, transformasi hijau
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai