KBR68H, Jakarta - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) terpaksa membatalkan rencana uji coba beberapa cabang olahraga yang menggelar Pelatnas SEA Games ke-27 2013 Burma yang akan berlangsung 11-20 Desember.
Dana cekak. Itulah alasannya. Dana yang ada dialokasikan untuk membayar uang saku atlet yang sejak Juli lalu belum dibayarkan. Lalu apa solusi yang diambil pemerintah untuk mengatasi masalah ini? Simak perbincangan penyiar KBR68H Sutami dan Rumondang Nainggolan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dalam program Sarapan Pagi
Program Satlak Prima untuk SEA Games mendatang jadi kesulitan dana, uang yang sudah dikucurkan justru digunakan untuk membayar gaji para atlet yang tertunda sejak Juli. Tanggapan anda?
Sebenarnya ini masalah manajemen dari Prima. Jadi saya akan cek dan kalau memang ada kesalahan internal dari Prima (Program Indonesia Emas) itu nanti harus kita bereskan dan yang salah harus kita tindak. Artinya jangan sampai hal begini menjadi beban atau bahkan ujungnya menjadi prestasi Indonesia turun. Karena memang semenjak awal Mei yang lalu, yaitu dana untuk pengelolaan semua sudah digelontorkan dari Kementeri Pemuda dan Olahraga.
Termasuk untuk gaji mereka?
Iya. Bahkan baru tahun ini kita tidak lagi menggunakan sistem seperti dulu, jadi tidak perlu PB dan PP itu harus minta satu per satu ke kantor kementerian, ibaratnya kantor kementerian seperti kantor kas tidak. Dana Rp 135 miliar semuanya langsung kita berikan saat itu kepada KONI dan kepada Prima, artinya dana itu sudah kita gulirkan semua. Permasalahannya yang saya dengar konon karena mereka kemudian memperhitungkan kurs yang bergejolak yang awalnya Rp 9 ribu sekarang menjadi Rp 11 ribu. Ini yang jadi pertanyaan saya kenapa urusan kurs ini juga dipersalahkan, bukan salah kursnya ini benar-benar hanya salah manajemen. Hemat saya Prima ini adalah semacam badan di bawah pemerintah, akhirnya yang menjadi korban adalah para atlet. Jadi akan saya cek ke bawah karena benar-benar kalau dari Kementerian Pemuda dan Olahraga semenjak awal Mei ini benar satu tradisi, supaya semua mengerti itu tidak ada lagi urusan kantor kementerian. Kalau dulu memang iya satu per satu PB dan PP harus mengambil ke kantor, kalau ini semua sudah kita berikan seluruhnya.
Walaupun posnya masih di pos Kemenpora dari APBN ini?
Harus APBN di kementerian tapi kemudian dari kementerian sudah kita berikan total. Artinya total sudah kita serahkan, jadi tidak ada lagi satu per satu meminta lagi.
Kemenpora sekarang tidak pegang dana untuk Satlak Prima, PB, dan sebagainya?
Betul. Karena saya tidak ingin para staf di Kemenpora semacam menjadi tukang kas, semua sudah kita berikan dan ada MoU-nya pada akhir April lalu. Sehingga di tanggal 5 Mei itu sudah dicairkan seluruhnya Rp 135 miliar, seharusnya tidak lagi menjadi beban dan para atlet pun seharusnya pula tidak menjadi korban manajemen yang kemudian seperti ini.
Kabarnya kekurangan dana akibat pemotongan anggaran untuk jatah Kemenpora bagaimana?
Untuk anggaran tidak ada yang dipotong. Karena dari total anggaran Rp 1,9 triliun yang ada dan itu anggaran paling kecil dari seluruh anggaran kementerian. Sebenarnya anggaran untuk olahraga sendiri itu hanya sekitar Rp 100 miliar karena dari Rp 1,9 triliun itu Rp 1,3 triliun untuk fungsi pendidikan, Rp 400 miliar untuk sarana prasarana, dan masih ada anggaran untuk pelaksanaan SEA Games Rp 250 miliar, Rp 200 miliar tadinya untuk Islamic Solidarity Games itu yang dipotong. Jadi ketika APBN-P itu ada pemotongan sekitar Rp 69 miliar semuanya dipotong dari penyelenggaraan Islamic Solidarity Games dan sekarang alhamdulillah ISG juga sudah dalam persiapan yang hari Minggu besok insyaAllah akan dibuka Presiden Republik Indonesia. Jadi sama sekali tidak ada pengurangan, bahkan kita tambahkan yang awalnya Rp 100 miliar menjadi Rp 130 miliar dan seluruhnya sudah diserahkan. Ini yang saya terus terang menjadi heran ya karena pada saat penyerahan pun sempat juga kita mempertanyakan, katanya sudah ada yang berlatih semenjak Oktober. Tapi juga satu dua ada ada laporan sebenarnya latihannya ada yang belum mulai semenjak Oktober. Jadi hal-hal yang sifatnya seperti ini harus dibereskan dan tidak boleh terjadi lagi di berikutnya, apalagi yang menjadi bagian pemerintah mengungkapkan kepada publik sebelum membereskan terlebih dahulu.
Karena ada masalah seperti ini solusinya tidak ada penambahan dana nantinya?
Kalau penambahan dana sebenarnya agak sulit dilakukan karena APBN-P itu sudah tidak ada lagi. Kalau kemudian sebentar-sebentar kurang tambah lagi, kurang tambah lagi kita tidak pernah dewasa dalam hal ini. Artinya semacam dulu pernah saya bilang kalau memang ada atlet berprestasi dan kemudian sudah ada tradisi dari dulu bonus-bonus, saya bilang jangankan bonus untuk mencoba menyelesaikan permasalahan seperti dulu sebelum memberikan dana kepada Prima semacam ini kita harus berputar otak sekian kali. Tapi alhamdulillah semua jalan dan memang kalau kemudian kami pernah mendengar mereka memerlukan tambahan dana untuk kebutuhan nanti di SEA Games. Ini yang terus terang saya menjadi pernah waktu itu terus kita coba mencari solusi dengan Kementerian BUMN, jadi sudah ada MoU Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian BUMN. Jadi saya selalu mencoba mencari solusi tetapi kalau kemudian selalu ada hal-hal yang katakanlah masalah seperti ini, ini yang perlu ditertibkan. Jadi sekali lagi saya berpesan kepada atlet jangan sampai kalau ada pengurus yang tidak tepat atau pengelolaan keuangan yang tidak benar membebani mereka, apalagi membebani prestasi mereka.
Kalau begitu dana kurang otomatis berpengaruh pada pelatihan mereka dan prestasi mereka di SEA Games nanti. Siap dengan perolehan target yang tidak maksimal?
Ini yang kemudian menjadi tidak boleh seharusnya. Artinya sebuah kesalahan manajemen pengelolanya dan saya ulangi sekali lagi bahwa dana itu utuh sudah kita serahkan semenjak awal Mei. Kalau kemudian utuh diserahkan saja seperti ini apa jadinya kalau sistemnya masih seperti tahun-tahun sebelumnya satu per satu kemudian harus kita keluarkan. Kita semua tahu kita bukan orang yang sangat awam dalam dunia keuangan, dana itu tidak mungkin hanya dipegang begitu saja kemudian tetap angkanya. Kalau misalnya pengelolaannya saja sedikit baik diserahkan kepada sistem perbankan Indonesia itu juga bisa mendapatkan tambahan, artinya bunga bank harus diperhitungkan sebenarnya. Saya menjadi tidak habis mengerti kenapa kurs yang disalahkan, ini semua training masih di Indonesia, makan di Indonesia kenapa kemudian masalah kurs menjadi soal dan tiba-tiba bisa berkurang bahkan akan diberhentikan training-nya. Kami nanti akan mencoba menertibkan bagian-bagian mana yang tidak beres, terus terang ada yang tidak beres kalau semacam ini karena dana sudah clear bahkan kita cairkan semuanya tetapi justru ada penambahan lagi. Memang saya pernah diajukan proposal penambahan sebesar Rp 60 miliar yang mereka awalnya berharap dari biasanya di paruh ketiga tahun itu selalu ada APBN Perubahan. Memang justru APBN Perubahan tahun ini kita berkurang, tapi berkurangnya bukan mengurangi dana dari mereka loh. Berkurangnya itu justru mengurangi dana dari penyelenggara yang tidak ada masalah, ini kok justru malah mencoba mencari-cari masalah.
Menpora: Semua Dana Sea Games Sudah Diberikan kepada KONI
KBR68H, Jakarta - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) terpaksa membatalkan rencana uji coba beberapa cabang olahraga yang menggelar Pelatnas SEA Games ke-27 2013 Burma yang akan berlangsung 11-20 Desember.

BERITA
Kamis, 19 Sep 2013 09:58 WIB


menpora, roy suryo, dana sea games satlak prima
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai