Kotak Suara Pemilu 2014 Dibuat dari Bahan Plastik

KBR68H, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan memproduksi bilik dan kotak suara pemilu 2014 dari bahan plastik atau kardus. Penggunaan plastik atau kardus dinilai lebih murah dibandingkan bahan alumunium, seperti yang digunakan pada pemilu 2009.

Anggota KPU, Arief Budiman mengatakan, tidak semua kotak dan bilik suara akan diproduksi dengan bahan tadi. Pasalnya, masih banyak kotak dan bilik suara pemilu 2009 yang masih bisa digunakan. Produksi kali ini untuk menutupi kekurangan dari sisa logistik pemilu yang masih bisa digunakan.

“Sama dari 2004 ke 2009, 2009 itu juga memproduksi kekurangannya. 2009 ke 2014 kita juga memproduksi kekurangannya. Cuma kekurangan untuk 2014 itu tidak lagi kita produksi dengan bahan alumunium, tapi dengan bahan plastik atau kardus itu. (Saya tidak hafal angka pastinya. Tapi, lebih murah dari bahan alumunium, ” terangnya.

Anggota KPU, Arief Budiman menambahkan, proses produksi logistik untuk Pemilu Legislatif 2014 akan mulai Januari mendatang. Logistik tersebut antara lain meliputi, surat suara dan bilik suara, serta tinta. Saat ini tahapan produksi tengah memasuki proses tender, yang dimungkinkan selesai pada akhir 2013. Kata dia, seluruh logistik tersebut akan mulai didistribusikan pada Januari-Maret tahun depan.

Bilik suara dan kotak suara dari bahan plastik atau kardus adalah barang habis pakai artinya tidak disimpan dalam waktu lama. Karena penyimpanan bilik suara perlu anggaran besar untuk sewa gudang. Dia memberi contoh gambaran pelaksanaan pemilu kepala daerah (pilkada) di Jawa Timur yang memerlukan minimal Rp500 juta untuk penyimpanan dan perawatan logistik seperti itu. Penggunaan plastik atau kardus anti-air itu juga dapat melindungi surat suara dalam hal pendistribusian, sehingga logistik pemilu tidak rusak jika terkena air.

Editor: Doddy Rosadi