Bagikan:

Hore! Ada Museum di Mall

Sekarang anak muda semakin jarang lho berkunjung ke museum. Kini museum enggak lagi menjadi tempat pilihan untuk tujuan wisata.

Selasa, 03 Sep 2013 16:21 WIB

Hore! Ada Museum di Mall

museum, mall, The Museum Week, sahabat museum

Sekarang  anak muda semakin jarang lho berkunjung ke museum. Kini museum enggak lagi menjadi tempat pilihan untuk tujuan wisata. Pasti sobat teen juga lebih memilih berkunjung ke mall ketimbang menghabiskan waktu akhir pekannya di museum. Benar kan? Hehehe. Nah, lantaran sobat teen senang ke mall, maka kini hadir The Museum Week. Museum Week adalah museum yang dihadirkan di dalam mall. Seperti apa yah? Kak Evilin Falanta mengunjungi museum yang ada di salah satu mall terbesar di Jakarta. Yuk kita simak Cerita Kita.


Siapa yang suka mengunjungi museum? Ayo tunjuk tangan. Hmmm pasti sobat teen jarang nih yang mau mengunjungi museum. “Bosan dan berdebu!” itu jadi alasan anak remaja sekarang ketika diajak ke museum. Salah satunya, Johnatan, pelajar SMA Alzhar. “Jarang sih. Paling kalau datang ke museum kalau ada acara dari sekolah doang, karena kalau ke museum misalnya ke museum fatahillah yang ada ditempat itu atributnya cuma itu-itu aja. Ya, jadi bosen,” kata Johan soal kunjungannya ke museum. 


Nah, biar enggak merasa bosan dan malas datang ke museum, bagaimana jika museum hadir di tempat yang paling disukai sobat teen? Apalagi kalau bukan mall! Hayo ngaku, suka ke mall kan? Hehehe


Kak Christin Lya adalah penyelenggara The Museum Week  yang punya ide menghadirkan museum di mall. Dia loh yang bilang kalau sobat teen lebih suka ke mall. “Kebanyakan museum itu kan masuk dalam agenda kursi sekolah ya, Cuma enggak menjadi habit karena anak-anak senangnya ke mall. Anak-anak yang kecil-kecil kalau kita lihat sabtu-minggu udah nongkrong di mall. Kita tidak melihat museum bisa menggantikan mall, bukan seperti itu. Tapi, kenapa kita adakan The Museum Week, kita cuma pengen kasih tahu yang selama ini anak-anak sering ke mall, ayo dong kita coba lihat! Kita disini coba bikin suasana yang beda seakan-akan ada museum di mall,” ujar Kak Christin Lya. 


Dalam pameran museum yang diadakan di Mall Senanyan City menghadirkan 13 museum ternama yang dapat mewakili museum di Indonesia. Diantaranya, Museum Fatahillah, Museum Nasional, Museum Bahari dan Museum Asmat.  Itu hanya sebagian kecil aja lho yang ditampilkan! Wah, terus ada berapa sih museum yang kita miliki?


“Sejarah dan budaya di Indonesia ini sangat beragam. Museum sendiri ada 284, di Jakarta sendiri ada 60 lebih museum. Jadi, bayangkan kalau kita bisa mengeksplorasinya. Kita memiliki subetnis 1249 lebih, dan kita juga memiliki 800 bahasa daerah. Semua yang berhubungan dengan sejarah, sebenarnya itu harus diketahui oleh anak-anak muda karena itu akan jadi pijakan untuk mereka, agar mereka bisa berdiri lebih kokoh, lebih kuat sehingga sebagai bangsa kita juga lebih hebat,” ujar Kak Asep Kambali, Ketua Historia Indonesia. Dia pecinta sejarah Indonesia. Makanya, Kak Asep mendorong anak muda sekarang untuk mengenali sejarah bangsa kita lewat museum. 


Kayak teman kita yang satu ini, Vivin pelajar SMA Marsudirini Bekasi. Ia sampai rela datang sepulang sekolah untuk melihat keunikan museum di dalam mall. Vivin antusias banget sama museum yang dimiliki Indonesia.“Aku tuh bukan orang yang bosenan untuk datang ke museum-museum gitu. (Terus apa yang kamu rasakan bisa melihat museum di dalam mall?) Pertama pastinya sesuatu yang baru kan, karena jarang-jarang ada ide ngadain museum di dalam mall. Kedua, belajar dari yang enggak tahu kita jadi lebih tahu kan. Jadi, aku dapat sesuatu yang baru lagi ternyata Indonesia tuh luas, dan banyak yang harus kita tahu. Makanya, jangan ngaku orang Indonesia kalau kita enggak tahu apa-apa soal Indonesia,” kata Vivin.


Wah, setuju banget deh sama Vivin. Bangsa yang hebat adalah bangsa yang bisa menghargai sejarah dan para pahlawannya. So, mulai sekarang yuk kita sering-sering mengunjungi museum. Disana ada segudang pengetahuan yang menanti kamu!

Editor: Vivi Zabkie

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending