Bagikan:

KLHK Klaim Titik Panas Ada di Luar Konsesi Perusahaan

Hasil pemantauan satelit tidak ada hotspot dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen di lahan konsensi perusahaan. Menurut pemantauan KLHK, titik api justru berada di lahan milik warga.

Minggu, 06 Agus 2017 23:30 WIB

Author

Ria Apriyani

KLHK Klaim Titik Panas Ada di Luar Konsesi Perusahaan

Ilustrasi: Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin memadamkan kebakaran lahan di Desa Pelabuhan Dalam, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Jumat (8/4). (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengklaim tidak ada titik panas di lahan konsesi perusahaan pada tahun ini. Ini menanggapi data Badan Restorasi Gambut (BRG) yang menunjukan mayoritas areal kebakaran hutan dan lahan berada di area konsesi perusahaan.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles Panjaitan mengatakan hasil pemantauan satelit tidak ada hotspot dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen di lahan konsensi perusahaan. Menurutnya, titik api justru berada di lahan milik warga.

"Kalau hotspot ada. Tapi kalau diverifikasi bukan kebakaran. Kalau hotspot-nya di atas 80 persen enggak ada. Laporan dari lapangan belum," ujar Raffles kepada KBR, Minggu (6/8).

Menurut Raffles, titik panas (hotspot) di Riau dan Kalimantan berasal dari tambang batu bara, minyak sisa pembuangan gas, serta pembukaan lahan oleh masyarakat. Kata dia, KLHK, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan pemerintah daerah terus memantau titik-titik panas.

Baca juga:

Namun hingga Minggu (6/8) hari ini dia mengaku belum menemukan kebakaran di lahan perusahaan.

Sebelumnya BRG menyampaikan 26 persen kebakaran lahan saat ini ada di lahan gambut. Lebih dari separuh ada di wilayah konsensi perusahaan yang berlokasi di Riau dan Kalimantan Barat.

Kepala BRG Nazir Fuad enggan mengungkap sejumlah perusahaan yang konsesinya masuk area Karhutla. Hanya saja, dia menyebut, ada di antara pemegang izin konsesi itu yang merupakan perusahaan besar.



Editor: Nurika Manan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending