KBR – Berbagai inovasi terus dilakukan oleh industri media untuk menghadapi persaingan internet. Salah satunya dilakukan sebuah situs di Vietnam. Situs tersebut menggunakan musik rap dalam siaran beritanya untuk menarik perhatian anak muda.
Rap News Plus adalah program berita yang menggunakan musik rap dalam menyajikan berita. Sebagian besar siarannya dipublikasikan di situs YouTube. Puluhan edisi video tersebut telah dipublikasikan. Setiap video tersebut rata-rata ditonton puluhan sampai ratusan ribu kali.
Siaran berita Rap News Plus bersumber dari situs Vietnam Plus. Le Quoc Minh, salah seorang pekerja Vietnam Plus, mengupayakan agar masyarakat yang berumur 13-25 tahun tertarik menonton berita. Menurutnya, masyarakat dalam usia tersebut telah kehilangan minat terhadap tayangan berita.
“Kami perlu memberikan sesuatu yang baru, sesuatu yang menarik, sesuatu yang lucu. Namun, pemilihan topik dan cara kami (memberitakan) tetap harus serius. Jadi, saya menyajikan bentuk keseriusan tersebut menggunakan bahasa, selera, dan musik mereka. Itulah konsep saya,” katanya.
Le Quoc Minh menambahkan sampai sejauh ini, Rap News Plus tidak menghasilkan keuntungan. Ia dan timnya menanggung semua biaya produksi video berita tersebut. Para rapper dalam video berita tersebut juga tidak memperoleh bayaran.
Minh mengatakan tujuan utamanya adalah menyajikan berita yang faktual. Untuk itu, ia menyatakan perusahaan-perusahaan dapat mendukung Rap News Plus.
Program tersebut cukup mengundang keheranan karena situs Vietnam Plus berada di bawah Vietnam News Agency,organisasi milik pemerintah yang dikenal akan penyajian beritanya yang konvensional. Organisasi ini berfungsi menyiarkan berita resmi dari pemerintah dan partai komunis Vietnam. Vietnam News Agency menyediakan informasi bagi para pemimpin partai dan para pengambil kebijakan negara.
Berikut pernyataan dari Vietnam News Agency, terkait dengan program Rap News Plus tersebut: “Banyak orang yang heran ketika Vietnam Plus membuat program tersebut karena kami adalah bagian dari sesuatu yang konservatif, dan sangat mainstream. Kami bukanlah sebuah perusahaan yang bertujuan untuk menghibur, namun kami memproduksi sesuatu yang menghibur sekaligus informatif.”
Editor: Antonius Eko