Bagikan:

Tim Hukum Jokowi Minta Kubu Prabowo Beberkan Bukti Kecurangan Pilpres di Dogiyai

Kuasa hukum presiden terpilih Joko Widodo meminta kubu Prabowo Subianto membuktikan ada kecurangan dalam penghitungan suara di Dogiyai, Papua.

BERITA

Selasa, 12 Agus 2014 13:51 WIB

Tim Hukum Jokowi Minta Kubu Prabowo Beberkan Bukti Kecurangan Pilpres di Dogiyai

prabowo, hatta rajasa, presiden

KBR, Jakarta - Kuasa hukum presiden terpilih Joko Widodo meminta kubu Prabowo Subianto membuktikan ada kecurangan dalam penghitungan suara di Dogiyai, Papua. 


Anggota kuasa hukum Jokowi-JK, Taufik Basari mengatakan, wilayah itu menggunakan sistem noken. Dalam sistem itu, satu orang mewakili kelompoknya untuk memilih. Basari menambahkan, saksi capres Prabowo sekedar membuktikan tidak ada pencoblosan, bukan kecurangan penghitungan suara.


"Tapi kenyataan ini bukan berarti kejahatan. Saya maksud adalah kalau ada sekelompok, satu suku atau kampung, ingin memberikan suara pada calon X, tapi ketika rekap dibuang itu suaranya, itu baru beda,” kata Taufik Basari. 


“Tapi kalau misalnya memang, itulah kenyataan bahwa masyarakat memilih calon no 2 di banyak tempat, itulah kenyataan, bukan kejahatan.” 


Taufik Basari menambahkan, saksi Prabowo Subianto mesti merinci ancaman untuk mengerahkan pemilih mendukung Joko Widodo. Dengan begitu, kesaksian itu dapat diperiksa.


Sebelumnya, Koordinator Saksi Prabowo di Dogiyai, Vincent Dogomo dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi keberatan dengan pemilu di Dogiyai, Papua. Pasalnya, proses pemilu dengan sistem noken itu langsung dimulai dari rekapitulasi di tingkat kabupaten. 


Ia juga menuding ada pemaksaan dari bupati setempat untuk memilih pasangan no urut dua.  Di dua dari sepuluh kabupaten di Dogiyai, pasangan Prabowo-Hatta tidak mendapat satupun suara.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending