Bagikan:

KPU Bakal Serahkan 21 Truk Bukti Tambahan ke MK

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menyerahkan 21 truk bukti fisik tambahan terkait sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres ) 2014. Kuasa Hukum KPU Ali Nurdin mengatakan, 21 truk bukti fisik tersebut akan diserahkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) saat Sidang Sen

BERITA

Senin, 18 Agus 2014 14:05 WIB

Author

Abu Pane

KPU Bakal Serahkan 21 Truk Bukti Tambahan ke MK

prabowo, hatta rajasa, presiden


KBR, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menyerahkan 21 truk bukti fisik tambahan terkait sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres ) 2014.  Kuasa Hukum KPU Ali Nurdin mengatakan, 21 truk bukti fisik tersebut akan diserahkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) saat Sidang Sengketa Pilpres, Selasa (19/8). 


Salah satu jenis bukti yang diserahkan adalah berkas Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) dari seluruh Indonesia. Meski begitu, DPKTb yang akan diserahkan ke MK hanya sekitar 90 persen dari total keseluruhan.


"Mungkin kalau semua, terlalu berlebihan ya. Tapi kami sudah mengupayakan (mengumpulkan semua bukti) semaksimal mungkin sebagaimana kemampuan kami,” kata Ali Nurdin. 


“Kira-kita (bukti fisiknya) lebih dari 90 persen. Kalau harus sampai 100 persen kami harus cek satu per satu. Tapi sampai saat ini hampir seluruh provinsi sudah menyampaikan DPKTb-nya. Makanya kalau dicek, nanti kami juga akan melihat bukti di lantai 8 (MK). Bukti dari kami dan bukti dari pemohon (Prabowo).”


Ali Nurdin menambahkan, sebelumnya pihaknya sudah menyerahkan bukti bantahan tiga tuduhan kubu Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto. Yakni berkas untuk membuktikan KPU tidak salah melakukan rekapitulasi atau penghitungan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. 


Kemudian bukti bahwa pelaksanaan Pilpres tidak cacat hukum serta KPU tidak menambah atau mengurangi jumlah perolehan suara salah satu Capres. Ali juga mengklaim bukti untuk membantah tiga tudingan tersebut sudah lengkap.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending