Bagikan:

Dirut Pertamina Mundur, Pengamat: Hanya Karen dan Tuhan yang Tahu

Mundurnya Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengagetkan sejumlah kalangan. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Karen mundur karena ingin mengajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Namun, pengamat energi Marwan B

BERITA

Selasa, 19 Agus 2014 10:57 WIB

Author

Anto Sidharta

Dirut Pertamina Mundur, Pengamat: Hanya Karen dan Tuhan yang Tahu

Karen Agustiawan

KBR, Jakarta -  Mundurnya Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengagetkan sejumlah kalangan.  Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Karen mundur karena ingin mengajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat.  Namun, pengamat energi  Marwan Batubara tidak bisa serta-merta memercayainya.  Namun ia pun mengaku tidak bisa memastikan jika pengunduran itu karena  keinginan Karen membubarkan Petral, anak perusahaan Pertamina. “Hanya Karen dan Tuhan yang tahu,” ujar Marwan kepada dalam Program Sarapan Pagi, KBR, Senin (19/8).

Berikut petikan perbincangan KBR dengan Marwan Batubara:

Apa yang menjadi sandungan terberat bagi Pertamina untuk menghilangkan Petral selama ini?


Saya tidak punya informasi tentang itu yang mungkin bisa kita jadikan bahan pertimbangan tentang Petral adalah beberapa bulan yang lalu Pak Dahlan pernah menyebutkan ingin membubarkan Petral. Supaya perdagangan atau transaksi minyak dan BBM itu dilakukan di dalam negeri. Tapi setelah itu mungkin dalam dua tiga minggu gagasan itu justru Pak Dahlan sendiri yang akhirnya bungkam untuk melanjutkan. Artinya jangankan dirut atau direksi Pertamina, menteri pun itu mental.

Jadi saya tidak melihat terlalu relevan membahas itu kalau dikaitkan dengan Pertamina. Tapi di sisi lain kalau Pak Dahlan mental artinya yang mestinya berperan dan sangat menentukan adalah yang paling tinggi pangkatnya yaitu presiden. Ini sebetulnya di bawah kendali presiden, presiden mau membuat apa terhadap Petral.

Kalau gugatan orang itu sudah bertahun-tahun terhadap Petral mungkin lebih dari 5 tahun menggugat bahwa ini ada masalah, mafia, dan sebagainya kemudian presiden tidak melakukan apa kesimpulan Anda kalau sudah seperti itu situasinya.

Saya sebagai rakyat biasa menganggap ya presiden itu tahu tapi tidak mau melakukan apa-apa. Selalu kalau sudah seperti itu apa kompensasinya bagi presiden, silahkan saja dilanjutkan itu perenungan tentang peran dari presiden terhadap Petral ini.

Anda melihat ini menjadi salah satu penyebab mundurnya Karen Agustiawan?


Kalau penyebab itu saya kira Ibu Karen dan Tuhan yang tahu ya.

Karena dia sangat sedikit sekali membagi informasi soal ini?


Iya jadi saya kira banyak orang menyebut soal elpiji, jual beli minyak dengan PLN, mafia, intervensi dari penguasa 2014-2019. Jadi banyak sekali sebetulnya spekulasi tentang apa penyebab dari mundurnya Ibu Karen ini. Dari situ kita tidak bisa menebak mana yang benar.

Cuma kalau kita bicara penguasa dan hubungannya dengan BUMN di Indonesia selalu ada bahwa penguasa itu punya kepentingan untuk mendapat keuntungan dari BUMN lewat bagaimana mengendalikan manajemen yang ada di sana. Karena itu bisa saja ini ada kepentingan oknum penguasa yang ingin dipaksakan yang tidak sejalan dengan kepentingan Pertamina, karena itu Ibu Karen memutuskan mundur.

Anda apakah setuju bahwa pemerintahan baru nanti ini memang harus menghapus Petral karena ini termasuk dalam sumber inefisiensi Pertamina?

Iya itu saya kira harus karena bagaimana pun bisa saja itu tidak terjadi atau tidak separah dulu. Kita tidak bisa berspekulasi juga tentang itu, cuma bagi Pertamina sendiri seharusnya seluruh karyawan yang ada di sana berkepentingan untuk membuat hal ini menjadi clear.

Tidak bahwa nanti manajemennya yang di atas itu menjadi objek tudingan bahwa mereka terlibat atau menjadi objek bahwa ini tempat penguasa dan pengusaha oknum untuk mencari keuntungan. Daripada adanya rumor atau tuduhan seperti ini berlanjut bisa benar bisa tidak, kenapa tidak bubarkan saja sehingga apakah itu sifatnya tuduhan atau fitnah itu bisa terklarifikasi.

Tapi kalau dibiarkan seperti ini berkembang terus dan saya yakin di Pertamina masih sangat banyak orang-orang bersih. Tapi gara-gara klaim ini mereka terbawa-bawa termasuk bagian yang melakukan penyelewengan, saya kira itu tidak bagus apalagi kita berharap Pertamina ke depan bisa menjadi perusahaan kelas dunia. Seperti bagaimana mereka menjadikan itu sebagai moto di dalam internal Pertamina.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending