Tingginya kecelakaan lalulintas saat mudik merugikan banyak orang, termasuk anak-anak.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyatakan angka kecelakaan pada mudik lebaran meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data, jumlah kecelakaan pada tahun 2012 meningkat 10 persen dibanding tahun 2011. Jumlah korban meninggal tahun 2012 mencapai 800 orang. Nah, itu artinya 800 sobat teen bisa kehilangan orangtuan atau kerabat yang disayang.
Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Ibu Maria Advianti bilang, angka itu belum menunjukkan jumlah korban tewas pada anak secara khusus. Namun, anak akan tetap menjadi korban akibat kehilangan orangtua mereka.
“Delapan ratus anak pada tahun ini berpotensi kehilangan orangtua. Berpotensi menjadi yatim piatu. Ini yang harus kita cegah. Sehingga harus betul-betul diminimalisir dengan cara persiapan-persiapan mudik yang ramah untuk anak,” kata Ibu Maria Advianti.
Ibu Maria Advianti dari KPAI berharap pemerintah lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang digunakan saat mudik lebaran. Pastikan rambu-rambunya beroperasi dengan baik dan jalanannya layak untuk dilalui. Plus angkutan mudik lebarannya juga harus laik jalan juga ya!
KPAI kata, Ibu Maria terus menyerukan Kampanye Mudik Ramah Anak. Mudik Ramah Anak adalah mudik yang memperhatikan keamanan, kesehatan, dan kenyamanan anak-anak. Cara ini dilakukan untuk mengurangi jumlah kecelakaan mudik dan arus balik lebaran.
Papa dan mama sobat teen yang mudik, pastikan ya kesehatan dan kendaraan dalam kondisi prima!
Editor: Vivi Zabkie
Tiap Kecelakaan Lalulintas Selama Mudik Merugikan Anak
Tingginya kecelakaan lalulintas saat mudik merugikan banyak orang, termasuk anak-anak.

Jumat, 02 Agus 2013 13:24 WIB


kecelakaan lalulintas, mudik, anak, KPAI, ramah anak
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai