Bagikan:

The Internship: Perjuangan untuk Mewujudkan Mimpi

KBR68H

BERITA

Jumat, 30 Agus 2013 08:17 WIB

Author

Doddy Rosadi

The Internship: Perjuangan untuk Mewujudkan Mimpi

the internship, vince vaughn, owen wilson

KBR68H – Dua orang penjual jam, Billy McMahon dan Nick Campbell harus menerima nasib kehilangan pekerjaan ketika bosnya memutuskan untuk menutup perusahaan. Dunia sudah dikuasai oleh komputer sehingga tidak memerlukan lagi jam tangan, itulah alasan sang bos tidak mau lagi meneruskan usahanya menjual jam tangan. Ketika alasan itu diprotes oleh Billy dan Nick, sang bos langsung bertanya kepada sekretaris perusahaan,”Jam berapa sekarang?”

Benar saja, sekretaris itu menjawab pertanyaan itu tidak dengan melihat jam tangan melainkan dari penunjuk waktu yang ada di telepon genggamnya. Di usia paruh baya, Billy dan Nick tidak punya kemampuan apa pun selain menjadi penjual (salesman). Mereka gagap komputer sehingga tidak bisa mengikuti perkembangan zaman yang sudah semakin maju.

Nick sempat bekerja di salah satu perusahaan penjual matras hingga Billy menyampaikan sebuah mimpi besar, bekerja di perusahaan besar yang bermarkas di San Fransisco yaitu Google. Langkah pertama adalah melamar untuk magang di perusahaan internet itu. Sebuah tindakan yang nekad tentunya karena otak Billy dan Nick sama sekali “kosong” tentang seluk beluk internet.

Tantangan untuk bisa bekerja di Google semakin berat ketika mereka harus berhadapan dengan remaja yang sebagian besar adalah computer nerd. Mr Chetty, kepala program magang membagi para peserta magang ke dalam kelompok. Hanya kelompok terbaik yang akan mendapat kesempatan untuk bisa bekerja full time di Google.

Ketika tidak ada peserta magang pun yang mau menjadi teman kelompok Billy dan Nick hingga akhirnya mereka mendapatkan Stuart – yang selalu berkutat dengan handphonenya – Yo-Yo – seorang remaja keturunan Amerika-Asia yang menjalani homeschool atas perintah ibunya – dan Neha – remaja putri keturunan Amerika-India. Tim itu dipimpin oleh Lyle.

Sudah bisa ditebak, dari tantangan demi tantangan yang harus dilalui, Billy dan Nick tidak bisa membawa timnya meraih kemenangan. Bukan itu saja, mereka juga tidak bisa bekerjasama sebagai sebuah tim karena ego masing-masing. Titik balik terjadi ketika dilakukan pertandingan Muggle Quidditch, pertandingan seperti yang dimainkan oleh Harry Potter, melawan kelompok Graham. Dari tertinggal 70-0, tim Billy dan Nick bisa mengejar hingga 70-70 meski akhirnya tetap kalah.

Puncak kekesalan terjadi ketika Billy tidak log in sehingga semua percakapan dengan penelpon yang bertanya tentang kesulitan yang mereka alami seputar aplikasi Google tidak terekam. Ketika harapan untuk bekerja di Google berubah dari nol menjadi mustahil, Billy memutuskan untuk mundur dan keluar dari tim.

Vince Vaughn yang tampil sebagai Billy dan Owen Wilson yang memerankan Nick pernah meraih sukses besar pada 2005 melalui film Wedding Crashers. Film itu menjadi salah satu film komedi terlaris pada tahun itu. Kini, dua komedian itu ingin mengulangi konsep yang sama di film The Internship. Sayang, formula tersebut tidak bisa berjalan dengan baik.

Satu-satunya unsur komedi di film ini adalah semua perilaku Vaughn dan Wilson. Perbedaan dunia Billy dan Nick yang “analog” dengan para peserta magang lain yang sudah “digital” menjadi sasaran untuk memancing tawa. Selebihnya, semua pemain melakukan perannya dengan standar. Yang sedikit lumayan justru akting Aasif Mandvi sebagai Mr Chetty dan Rose Byrne sebagai Dana, seorang eksekutif di Google yang dikejar-kejar oleh Nick.

Selama hampir dua jam, sangat sulit untuk bisa mendefinisikan The Internship sebagai film komedi yang bisa mengocok perut seperti Wedding Crashers. Padahal, Shawn Levy sebagai sutradara mampu membuat penonton tertawa melalui film Night at the Museum. Skenario film ini justru lebih mengarah ke film dengan genre drama sentimental yang mungkin justru membuat anda terharu. Satu hal yang tidak kalah penting, tulisan Google di sepanjang film juga sangat mengganggu mata atau mungkin bisa dibilang bahwa The Internship ini adalah iklan Google dalam durasi dua jam di layar bioskop?

Meski ada banyak kekurangan disana-sini, film ini mempunyai pesan penting: jangan pernah menyerah untuk mengejar mimpi dan perlu kerja keras untuk mewujudkan mimpi menjadi kenyataan.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending