Bagikan:

Susahnya Anak-anak Syiah Bersekolah

Hidup di pengungsian pastilah ngga enak dan ngga nyaman. Begitu juga dengan temen-temen kita kaum Syiah yang terusir dari kampung halaman mereka di Sampang, Madura. Temen-temen kita ini susah sekolah.

Senin, 26 Agus 2013 16:43 WIB

Susahnya Anak-anak Syiah Bersekolah

Hidup di pengungsian pasti ngga nyaman ya Sobat Teen. Seperti temen-temen kita para pengungsi Syiah di Rusunawa, Sidoarjo Jawa Timur. Mereka susah sekolah.


Temuan ini disampaikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Lembaga ini menemukan anak-anak pengungsi Syiah di Rusunawa, Sidoarjo mengalami kendala bersekolah. Para santri kini kesulitan mendapatkan uang saku karena orang tuanya ngga bisa bekerja. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ibu Badriah Fayuni bilang, selain karena faktor ekonomi, ketatnya pengawalan oleh polisi di pengungsian menyulitkan mereka untuk keluar dari Rusunawa.


“Kemarin kami melakukan pemantauan bulan Juli, bahwa hak pendidikan mereka sudah coba diupayakan, tetapi hak atas rasa aman mereka kan terbatas ya untuk keluar, untuk bisa berekreasi berekspresi,” kata Ibu Badriah Fayuni kepada KBR68H, Senin (26/8).


PAdahal nih Sobat Teen, sebelumnya Dinas Pendidikan Sidoarjo Jawa Timur dan Sampang Madura sudah mendata dan berencana menyekolahkan anak-anak pengungsi di sekolah formal yang ada di sekitar Rusunawa. Langkah ini diambil setelah pemerintah Pemerintah Kabupaten Sampang sepakat memindahkan para pengungsi Syiah ke Rusunawa pada Juni lalu.


Sobat Teen inget ngga kenapa merek jadi pengungsi? Yup, mereka terpaksa mengungsi setelah penyerangan yang dilakukan kelompok intoleran pada Agustus tahun lalu di GOR Sampang Madura, tempat mereka tinggal selama ini. Ditmbah aparat setempat yang bilang ngga bisa menjamin keamanan para warga Syiah di Sampang, Madura. Duh, kok gitu yah.


Sampai kini, masih ada lebih dari 200 orang warga Syiah yang berada di Rusunawa Sidoarjo, setelah sebelumnya mereka dipindahkan dari GOR Sampang. (PortalKBR)



Editor: Fia Anwar



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending