Sobat Teen, pasti kalian sering jajan? Apa sih yang biasa kalian beli? Hmmm biar Teen Voice tebak deh, pasti jajanan kalian seperti permen, kue warna-warni, cireng, bakwan, cimol, atau malah mie-mie instan? Makanan-makanan itu mungkin setiap hari kita jumpai di sekolah. Jajan memang mengasyikkan, tapi bagaimana jika makanan yang kalian beli itu mengandung bahan berbahaya? Iiiihhh serem! Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menemukan sekitar 35 persen jajanan anak sekolah di Indonesia tidak sehat. Ckckckckk. Bagaimana caranya dong supaya sobat teen tahu jajanan itu sehat dan bergizi? Yuk kita simak Cerita Kita yang disusun Kak Evilin Falanta dari KBR68H.
Sobat teen, tahu enggak sih sebenarnya jajanan anak sekolah belum memenuhi mutu standar makanan yang sehat lho! Dalam catatan BPOM pada 2008-2010 jajanan anak sekolah yang memenuhi syarat kesehatan hanya 56 persen. Tapi, setelah Wakil Presiden, Pak Boediono mencanangkan Gerakan Nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang aman dan bermutu pada 2011 lalu, akhirnya jajanan anak sekolah yang aman meningkat. Pada akhir 2012 lalu, 76 persen jajanan anak sekolah sudah memenuhi standar mutu kesehatan.
Hmmmm, tapi apakah sobat teen tahu yah cara membedakan jajanan sehat sama jajanan yang mengandung bahan berbahaya? Teman kita, seperti Raihan dan Erika pelajar SMP Negeri 7 mengaku enggak tahu tuh cara membedakannya!
Raihan bilang ia suka jajan di sekolah. Biasanya jajan makanan seperti kayak batagor, siomay, ya semacamnyalah. (Lebih suka bawa bekal atau jajan di luar?) Lebih suka jajan di luar.(Kenapa?) karena lebih enak. (Kamu tahu enggak jajanan yang kamu makan sehat atau enggak?) enggak tahu. (Kalau ciri-ciri makanan yang enggak sehat tahu?) enggak tahu juga. (Jadi kalau jajan, langsung jajan aja?) iya," cerita Raihan.
Sedang Erika bilang senang jajan karena kalau bawa bekal berat, jadi ia males gitu deh. "Kalau bawa bekal masalahnya udah berat,males makannya, malah kadang-kadang takutnya tuh udah basi.(Tahu enggak sih kalau jajanan di sekolah ada yang berbahaya dan ada yang enggak?) tahu. (Kalau yang berbahaya gimana tuh ?) ya, mengandung formalin. (Kamu bisa lihat ciri-cirinya?) enggak tahu, soalnya enggak kelihatan ciri-cirinya," kata Erika.
Wah, rupanya jajan itu memang lebih enak yah ketimbang bawa bekal dari rumah! Hihihihi. Meskipun sobat teen gemar jajan, tapi harus pintar juga dong memilih jajanan yang sehat! Kata Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM, Om Roya Sparingga, memilih jajanan enggak boleh sembarangan tuh. Kita harus memperhatikan kebersihan dan gizinya.
"Jadi, caranya jangan memilih makanan yang mencolok, atau yang warnanya ngejreng. Juga mie basah, kalau beli mie yang bahan bakunya mie basah itu biasanya mengandung formalin. Jadi, mienya berwarna mengkilat dan tidak lengket. Jangan dibeli! Terus kalau beli bakwan perhatikan warnanya. Kalau warnanya putih pucat dan kenyal itu biasanya juga mengandung boraks. Jadi hindari! Tolong hindarilah, kalau makan selektiflah. Kalau lapar jangan langsung beli makan. Jadi, makanan berwarna, makanan yang kenyal perlu diwaspadai," jelas Om Roya Sparingga soal ciri-ciri makanan berformalin.
Sobat teen juga perlu tahu nih, jajanan yang mengandung bahan berbahaya itu dapat menimbulkan penyakit dalam tubuh kita lho! Menurut Dokter Spesialis Anak RSCM, Om Rahmat Santika, mengkonsumsi jajanan yang mengandung zat berbahaya dalam jangka panjang bisa merusak organ vital kita.
"Yang pertama hati. Dia akan hepatoktoksi menyebabkan kerusakan hati, jadi hatinya pada waktunya nanti mungkin 20-30 tahun akan terjadi hirosis lebih cepat. Kedua, yang berkaitan dengan ginjal. Kalau ginjal mengandung zat-zat yang berbahaya maka akan menjadi seperti kerak. Dia akan merusak sistem filtrasi sehingga menyebabkan dia jadi harus cuci darah. Kemudian ada lagi rota virus sehingga menyebabkan kualitas hidup anak-anak kita jadi terganggu karena diare," jelas dokter Rahmat.
Sobat teen, minggu lalu BPOM memberikan seminar kepada 400 guru se-DKI Jakarta terkait Pangan Jajanan Anak Sekolah yang aman dan bergizi. Pengetahuan tentang masalah ini penting karena para guru kita akan turut mengawasi jajanan yang ada di sekolah. Misalnya aja, Bu Rahma, guru di SDN Kebon Bawang 01 Tanjung Periok, yang mulai terjun ke kantin sekolahnya untuk memantau jajanan yang dijual.
"Setiap mereka mau istirahat saya masuk ke kelas-kelas.Nak, kalau jajan yang selektif yah, pilih-pilih. Kita terus mengupayakan itu. Kita keliling-keliling, kita ke kantin juga kita tanyakan, tolong bu jajanannya dijaa terutama kebersihannya. Kemudian kita selalu menghimbau pilih jajanan yang sehat, terutama hindari yang berpengawet tinggi, hindari yang pewarna, dan hindari yang pakai zat-zat kimia," ujar Bu Rahma.
Beda lagi nih dengan Bu Restalina yang mengajar di SDN 04 Pagi Ciracas. Bu Restalina justru mewajibkan murid-muridnya untuk selalu membawa bekal ke sekolah.
"Setiap hari anak bawa makan, menunya itu saya catat. Tapi kalau untuk kantin itu ada dua guru yang bertugas, dan itu bukan saya. Jadi, saya ikut mengawasi khusus di kelas sendiri, dan biasanya anak-anak bawa ke kelas saya teliti dulu dia jajan apa gitu," tegas Ibu Restalina.
Nah, kalau guru-guru kita sudah ikut mengawasi dan sobat teen juga pandai memilih jajanan yang sehat, enggak perlu takut lagi deh bahaya penyakit yang bakal menyerang! Selama jajanan itu bergizi dan bersih pasti memberikan kesehatan buat kita deh! (teenvoice)
Editor: Vivi Zabkie