Bagikan:

Pelaku Bullying Bakal Jadi Antisosial

Makin saja banyak alasan memerangi bullying atau tindak kekerasan terhadap anak.

Kamis, 22 Agus 2013 13:32 WIB

Pelaku Bullying Bakal Jadi Antisosial

bullying, dampak, antisosial, psikologi

Makin saja banyak alasan memerangi bullying atau tindak kekerasan terhadap anak. Salah satunya kekuatiran kerusakan psikologis yang bakal dialami saat dewasa. Efek bullying itu nggak berhenti ketika bullying itu terjadi loh. Efeknyapun nggak hanya pada korbannya saja, tapi si pembully. Dampaknya terutama pada aktivitas sosial mereka.

Menurut psikolog, banyak dari kita yang menilai melakukan bully adalah salah satu hal yang wajar, bagian dari sosialitas dan untuk pembentukan diri. Istilahnya, biar pembentukan mental supaya nggak cengeng gitu. Padahal jika menurut penelitian ilmiah, bullying itu nggak ada manfaatnya sama sekali loh.

Menurut psikolog dan ahli intimidasi asal Norwegia, Olewus, bullying adalah suatu tindakan kasar, tindakan mengganggu yang biasanya terjadi berulang-ulang dan ada ketimpangan antara kekuasaan pembully dan korban.

Banyak anak-anak yang mengalami penderitaan jangka panjang sampai hingga mereka dewasa akibat bullying ini. Anak-anak pembully cenderung memiliki sifat antisosial ketika mereka dewasa. Sedangkan bagi mereka yang sering menjadi korban biasanya suka gelisah dan memiliki masalah emosional, termasuk agoraphobia.

Hasil yang mengejutkan justru datang dari anak-anak yang dibully oleh orang dewasa. Baik pelaku maupun korban, mereka menunjukkan sifat yang sama seperti depresi, mudah panik, dan cenderung mudah untuk bunuh diri.

Selain itu, anak-anak yang biasanya menjadi korban biasanya menunjukkan peningkatan masalah di masa dewasa seperi kesehatan fisik, sosial, pendidikan, bahkan pekerjaan. Sementara itu bagi si pembully, cenderung suka mengambil resiko dan memiliki masalah pada kehidupan pribadinya.(digitaljournal)



Editor: Vivi Zabkie

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending