Siapa bilang berjilbab enggak bisa jadi model atau malah dianggap menghambat prestasi? Wah, salah besar tuh Sobat Teen. Buktinya, ada kontes Miss Muslimah Beauty. Pesertanya semua berhijab lho. Nih, salah satu pemenang Miss Muslimah pertama kali, Kak Dika Restiyani. Gara-gara berhijab, kakak cantik yang satu ini berhasil mendongkrak prestasinya. Mulai dari jadi Duta Fashion Muslim, berbuat bakti sosial, sampai jadi desainer busana muslim. Waaaah keren banget yah! Gimana sih perjalanan Kak Dika sampai bisa berhasil seperti sekarang? Yuk kita simak obrolan Kak Evilin Falanta bersama kak Dika Restiyani dalam Bincang Kita kali ini.
Kak Resty bagaimana sih awal ceritanya bisa jadi Miss Muslimah?
Miss Muslimah Beauty itu pertama kali aku ikutan ceritanya karena hadiahnya. Hadiahnya itu umroh untuk dua orang. Waktu itu mama kan baru pulang naik haji, terus bolak-balik beliau bilang kangen liat Ka'bah. Nah dari situlah, namanya juga anak kan ingin senangi orang tua. Kalau punya duit aja, aku ingin berangkatin. Terus ada lomba gitu, lomba Muslimah Beauty yang katanya kalau menang juara satu itu ada umroh untuk dua orang. Nah, disitu aku niatin, kalau dapat saya akan ajak ibu. Nah, pada saat tanya jawab, udah tinggal tiga orang diatas panggung aku berdoa, sempet takut menang juga karena tanggung jawab menjadi Miss Muslimah Beauty itu cukup berat, karena kita mewakili Miss Muslimah di Indonesia. Intinya, kalau saya enggak shalat sekali aja, itu tanggung jawabnya sangat besar sekali terhadap Allah. Disitulah aku melihat ini sebagai suatu amanah yang besar. Nah, akhirnya saya berdoa sama Allah, disaat orang sudah ribut siapa yang menang, saya doa "ya, Allah jika memang ada orang yang lebih baik dari saya jadi Muslimah Beauty, saya ikhlas. Tapi, jika Engkau memilihku, hamba mohon kekuatan dariMu, amin." Selesai bilang amin, juri memanggil namaku Dika Restiyani.
Miss Muslimah itu apa sih kak, mungkin banyak Sobat Teen neh yang belum tahu? Dan apa ajangnya ini diadakan setiap tahun secara nasional?
Miss Muslimah itu adalah Duta Fashion Muslim Indonesia, dan produk halal serta syariah, jadi enggak cuma soal fashion doang! Yang namanya produk pengobatan secara islami, terus produk perbankan secara syariah, atau apapun tentang ekonomi syariah, itu kita wajib mempopularkannya sebagai Muslimah Beauty. Saya kan tahun pertama, terus tahun kedua itu sebenarnya dibuka untuk dunia. Jadi, saya Miss Muslimah Beauty, terus yang kedua itu World Muslimah Beauty 2012, dan ketiga juga World Muslimah Beauty 2013. Nah, tahun ini ada kok sedang rekrut peserta baru.
Wah, berarti bukan ajang kontes kecantikan aja ya kak?
Betul. Justru saya melihatnya malah secara pribadi melihatnya bukan saja sebagai ajang kecantikan, karena pada saat karantina pun yang diajarkan itu bisa dikatakan 70 persen soal ekonomi syariah mengenai fiqih, muamalah, dan mengenai agama islam. Dan kita harus mempraktekkannya. Baru deh 30 persen yang namanya fashion, itu pun sebagai pemanis aja. Saya jalan catwalk aja enggak bagus, tapi kenapa bisa dipilih, ya karena ekonomi syariahnya mungkin lebih advance dari yang lain.
Kapan memutuskan untuk berjilbab ?
Dari kelas 1 SMP. Mungkin kalau saya enggak berjilbab dari kelas 1 SMP itu, atau saya copot pakai-copot pakai, dan tidak mengimaninya berkomitmen terhadap hijab saya itu sendiri, saya enggak akan jadi Muslimah Beauty, Allah enggak akan kasih jalan saya pergi sampai ke Paris.
Nah, bagi sarannya dong kak buat Sobat Teen di rumah supaya mereka yang belum berhijab jadi enggak ragu dan bisa tetap percaya diri berprestasi dengan hijabnya?
Buat yang masih ragu-ragu dan merasa, aah enggak cocok pakai jilbab, saya mau bilang bahwa perintah berjilbab sebenarnya adalah kasih sayang dari Allah. Kalau kita menolak berarti kita enggak mau disayang dong! Karena, saking indahnya wanita diciptakan, sampai Allah itu menyuruh kita untuk menutup auratnya supaya terjaga. Nah, apalagi yang ditunggu gitu. Kalau itu dijalankan tidak akan menjadi halangan untuk berprestasi, malah lebih. Buat saya jilbab itu yang membuat saya jadi lebih berprestasi lagi.
Editor: Vivi Zabkie
