Bagikan:

Marak Aksi Teror, Personil Polisi Siap Mempertaruhkan Nyawa

KBR68H, Jakarta

BERITA

Selasa, 20 Agus 2013 16:32 WIB

Author

Doddy Rosadi

Marak Aksi Teror, Personil Polisi Siap Mempertaruhkan Nyawa

teror, polisi, pertaruhkan nyawa

KBR68H, Jakarta – Profesi polisi semakin tidak aman pasca penembakan dua anggota Mapolres Pondok Aren, Tangerang, Banten pada 16 Agustus lalu. Polisi disiyalir menjadi target utama dari kelompok bersenjata. Maraknya aksi penembakan terhadap personil polisi oleh orang tak dikenal memberikan kecemasan baru bagi para anggota polisi. Kalau mereka kini jadi incaran, lalu siapa yang akan bisa mengamankan mereka? Apakah korps polisi mulai merasa takut terhadap ancaman kepada diri mereka? Simak perbincangan penyira KBR68H Agus Luqman dan Sutami dengan juru bicara Mabes Polri Ronny Sompie dalam program Sarapan Pagi.

Anda takut sekarang jadi polisi saat ini?

Kita waktu saya mendaftar jadi taruna Akademi Kepolisian tahun 1980 itu pertaruhannya konsekuensi nyawa kita berikan. Calon-calon anggota Polri sejak awal sudah dipertanyakan masalah-masalah konsekuensi logisnya bahwa nyawa bisa dipertaruhkan dan sampai saat ini tidak ada anggota Polri yang gentar menghadapi ancaman apapun.

Sudah beberapa kali penembakan dan empat orang polisi sudah tewas akibat teror ini?

Iya. Oleh karena itu saya dari Mabes Polri menyampaikan rasa duka yang sangat dalam, belasungkawa kepada keluarga, kawan-kawan kami yang gugur dalam melaksanakan tugas. Kita berdoa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan tempat yang layak sesuai amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan perlindungan dari Yang Maha Kuasa. 
 
Apakah ada instruksi dari Kapolri bahwa aparat kepolisian dilarang menggunakan seragam pada saat berangkat atau pulang?

Sebenarnya instruksi yang diberikan Kapolri kepada seluruh Kapolda, pejabat utama di Mabes Polri adalah melakukan pengawasan yang ketat membantu pengamanan terhadap anggota-anggota yang melakukan tugasnya di masyarakat dengan meningkatkan kewaspadaan. Meningkatkan kewaspadaan ini adalah bagian dari taktis yang harus dilakukan anggota Kapolri didalam melaksanakan tugasnya di masyarakat. Jadi soal pola kegiatan, penggunaan pakaian, penggunaan kendaraan, sarana prasarana semua disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan oleh semua anggota Polri.

Ada kekhawatiran polisi saja menjadi sasaran, warga khawatir misalnya patroli keamanan menurun karena peristiwa ini. Tanggapan anda?

Sekarang kita lihat bagaimana kepolisian di Amerika dengan peristiwa di Boston bahwa secara sistem seluruh kota bersatu padu melakukan perlawanan terhadap teror kemudian memberikan dukungan kepada kepolisiannya. Tidak melihat lagi instansi yang mana, semua memberikan kontribusi pemikiran dan kegiatan baik teknis maupun taktis untuk mendukung penangkapan pelaku teror. Di Indonesia ini Kapolri juga sudah memerintahkan kepada anggota Polri melalui para Kapolda. Bagaimana caranya kita membangun kebersamaan didalam mewaspadai dan mencegah terjadinya kasus-kasus kriminalitas termasuk kasus teror. Karena hal ini tidak hanya dialami oleh anggota Polri saja, ini bisa dialami semua pihak. Oleh karena itu bagaimana kita membangunnya secara bersama-sama.

Sampai sekarang sudah ada perkembangan penyelidikan terhadap para pelaku?

Kawan-kawan yang ditugaskan di dalam tim untuk pengungkapan kasus penembakan dalam tiga kali kejadian yang menyebabkan tiga anggota kami gugur dan satu masih dirawat. Ini terus bekerja tidak hanya Polda Metro Jaya saja yang melaksanakan tugasnya tapi ada tim yang membantu dari Bareskrim Polri maupun Densus 88 yang ada di Mabes. Juga Polda yang berbatasan dengan Polda  Metro Jaya misalnya Polda Banten, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah termasuk Polda Lampung yang berdekatan, kalau pelaku penembakan ini kemudian melarikan diri ke arah Sumatera. Kita didalam upaya pengungkapan ini sudah mengetahui jejak-jejak pelakunya dan kita sudah membagikan melalui media massa agar diketahui masyarakat. Dua orang tersangka yang berhasil kita buatkan dalam bentuk sketsa dengan ciri-cirinya untuk memohon bantuan kepada masyarakat melalui media apabila mengetahui ciri-ciri orang yang seperti dalam sketsa yang kita bagikan ini bisa memberikan informasi. Terutama adanya orang asing, orang yang tidak dikenal di sebuah tempat misalnya kos, kontrak atau numpang mohon masyarakat juga peka dan bagaimana kepekaan masyarakat perlu dibangun dengan bantuan media saya kira ini lebih cepat. Polri apapun kehebatannya didalam melaksanakan pengungkapan kasus teror yang selama ini telah mendapat pujian dari dunia internasional dengan keberhasilan mengungkap kasus teror di Indonesia tetap saja membutuhkan bantuan masyarakat dan semua pihak sebagai stakeholder Polri.

Rencana razia seperti yang disampaikan Wakapolri Pak Oegroseno ini sudah mulai berlangsung atau masih dalam rencana?

Razia itu kita lakukan secara selektif, prioritas, tidak gebyah uyah kemudian kelihatan seperti pamer. Karena razia itu tujuannya adalah untuk arah kepada target yang kita cari, oleh karena itu memang kita bagikan informasi ini secara terbuka. Tapi lokasi razia, pola pelaksanaan razia itu tertutup, kita punya cara tersendiri untuk melakukan razia yang tersamar, terarah ke lokasi-lokasi yang kita curigai kemungkinan tersangka berada di sana. Jadi kalau misalnya anda bertanya dimana lokasinya ya kita tertutup, itu informasi yang dikecualikan.

Kalau penertiban senjata api di masyarakat bagaimana?

Jadi yang memang izin-izinnya sudah habis masanya itu Badan Intelijen Keamanan Polri menginstruksikan ke semua Direktur Intelkam Polda, Kasat Intelkam Polres, dan Kanit Intelkam Polsek untuk melakukan penertiban dengan cara tentunya mereka sudah menginstruksikan. Dalam hal ini mekanismenya seperti apa masih merupakan informasi yang dikecualikan. Yang jelas masyarakat kita berikan informasi ada penertiban terhadap penyalahgunaan senjata api.

Tapi benar tidak ada perpanjangan izin kepemilikan senjata api selama lima tahun terakhir?

Iya betul begitu yang dilakukan sementara ini, tidak ada. Jadi kalau ada peredaran senjata api berarti itu ilegal, ada penyalahgunaan senjata api bisa hal itu diperoleh dengan cara-cara ilegal, impor ilegal atau dibuat secara rakitan. Ini juga harus kita lakukan kegiatan-kegiatan razia untuk bisa menyita, kegitan penyitaan sebenarnya di beberapa Polda sudah dibagikan seperti Polda Lampung. Sampai saat ini telah menyita ratusan senjata yang ditemukan atau penertiban izin-izin.  

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending