Bagikan:

Kru Teen Voice

Kamis, 01 Agus 2013 11:27 WIB

Author

Teen Voice

Kru Teen Voice

kru teen voice, redaksi, teen voice, KBR68H

Kru Teen Voice
Sobat Teen tahukan di balik bakwan ada udang?  Maka di balik Teen Voice ada kru tentunya.  Para kru ini nih yang membantu semua proses di balik layar eh studio sehingga Teen Voice bisa mengudara di Radio, tampil di TV sampai nongol di internet. Ini dia!


Team Leader
Fitria Martaniah
Punya panggilan akrab, Fia. Mulai bergabung di KBR68H sejak Juli 2000 sebagai reporter. Meliput berbagai peristiwa diantaranya Pemilihan Presiden Timor Leste pertama pada April 2002 , Sidang Umum MPR tahun yang sama, meliput rencana eksekusi Tommy Soeharto dan mewawancara sejumlah tokoh diantaranya Jusuf Kalla saat akan bertarung sebagai calon Presiden dan Amien Rais.


Sering menyebut diri sebagai ‘rakyatnya Sultan’ karena memang berasal dari Yogya meski lahir di Makassar. Pernah mengikuti workshop tentang manajemen radio di Ho Chi Minh City, Vietnam pada 2007. Juga beberapa kali menjadi trainer untuk jurnalis radio, diantaranya untuk Radio Rakambia, Radio Timor Leste dan Radio Tokodede di Timor Leste, Radio Voice of Democracy di Kamboja dan Radio Sangkakala Palangka Raya.


Pernah menjadi penanggung jawab program ‘Obrolan Ekonomi’, saat ini Fia lebih banyak siaran talkshow kerjasama dengan klien. Pernah jadi team leader untuk produksi mini drama tentang PNPM Respek yang diproduksi di Papua. Juga sebagai team leader untuk program Teen Voice, program buletin berita untuk anak, bekerjasama dengan Kids News Network dan Free Press Unlimited. Akhir Oktober hingga November 2011, berkesempatan mengikuti Kids News Network Summit di Ghana, Afrika.


Kakak satu ini dulu anggota Marching Band loh. Makanya semangat banget kalau Teen Voice mengangkat tema soal Marching Band! Hehehe.. Sapa aja di @fitriamartaniah.
 
Kru Teen Voice Radio

Editor
Vivi Zabkie
Biasa menyebut dirinya sendiri Pipi (soalnya susah banget bedain pengucapan F,P,V hiks). Lahir di Bengkulu dan lama tinggal di Jatinangor dan Bandung Jawa Barat karena kuliah di Universitas Padjadjaran. Sempat bekerja di LSM waktu kuliah dan Radio Mara Ghita di Bandung.  Hijrah ke Jakarta para tahun 2000-an untuk bekerja di KBR68H.


Di KBR68H memulai karir sebagai reporter yang lebih banyak meliput soal hukum, hak azasi manusia dan politik. Selama menjadi reporter mewawancarai secara eksklusif presiden pertama Timor Leste Xanana Gusmao dan Jusuf Kalla saat menjadi wakil presiden. Pernah menjadi produser untuk acara ”Dialog HAM” dan ”Klinik KBR68H,” menjadi penyiar ”Sarapan Pagi” dan terakhir sampai kini menjadi penyiar untuk  acara ”Agama dan Masyarakat” di KBR68H dan Tempo TV.


Sepanjang bekerja untuk KBR68H juga menjadi trainer jurnalis dan penyiar radio untuk jaringan KBR68H.  Tahun 2010-2013 menjadi koordinator training jurnalistik meliput ”Isu-isu Toleransi Beragama”  dan traininbg jurnalistik investigasi untuk kelompok marginal yang diselenggarakan PPMN.


Selama di KBR68H pula pernah meraih penghargaan Jusuf Ronodipuro Award, penghargaan peliputan untuk kelompok marginal UNDP dan Bappenas serta Apresiasi Jurnalis  Jakarta (AJI).


Produser
Dede Riani
Dede bergabung bersama KBR68H sejak 2008. Sebelumnya ia adalah asisten produser di Metro TV dan pernah magang di Mustang FM. Mengasah keterampilan menulis, resportase dan siaran radio di KBR68H. Saat ini Dede adalah staf Kerjasama KBR68H.


Selama bekerja di KBR68H Dede pernah menjadi produser untuk program ”Daerah Bicara,” ”Klinik,” dan ”Pilar Demokrasi.” Sejumlah penghargaan jurnalistik pernah dikantongi Dede diantaranya nominator dalam penghargaan junalistik Bappenas, Unicef dan AJI. Melalui feature berjudul ”Mencicipi Sisi Lain Jakarta” Ia meraih juara 3 Jusuf Ronodipuro Award. Sedang tulisan soal kisa masinis kereta api ”Masinisku Malang” meraih penghargaan dari PT Jasa Raharja.


Reporter
1.       Dimas Rizky Chrisnanda
Dimas lahir di Jakarta 18 Januari 1987 adalah lulusan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Bergabung bersama KBR68H sejak 2010. Selain suka menulis Dimas juga senang Fotografi. Kak Dimas begitu reporter remaja Teen Voice biasa memanggilnya. Kak Dimas lah yang membimbing dan mengajari reporter remaja Teen Voice di Jakarta selama berada dilapangan untuk melakukan tugas jurnalistik.


 2. Febriansyah Ariefana
Namanya Pebriansyah Ariefana, tapi nama bekennya Kak Eby (ih sok iyeee deh). Kak Eby ini baru banget bergabung dengan KBR68H tahun 2011. Jomblowers berambut unik ini pernah menjadi jurnalis musik, film, dan budaya di detikcom selama 4 tahun sejak 2007. Tapi coffee lovers ini sampai sekarang juga masih menjadi penulis lepas untuk isu budaya, traveler, musik, dan film sih.

Di KBR68H, pencinta musik jazz, Japan, dan Kpop ini suka bermain-main sama Pak SBY di Istana Kepresidenan. Dia juga pernah memegang isu Hukum dan HAM di Program Khusus KBR68H. Pengamat arsitektur amatiran ini juga suka banget sama isu lingkungan, makanya bos-bos KBR68H 'membuang'-nya untuk mengurus Bumi Kita. Hihihihi

Satu lagi, Kak Eby yang suka motret ini juga blogger lho. Dia punya akun twitter di @pemudaberiman. Lihat juga tulisan-tulisan ngaco Kak Eby tentang apa aja di www.pemudaberiman.com. Bagi yang mau kenal banngggeeeeetttt sama pemelihara banyak kucing ini, add aja deh Facebook-nya di Pemudatidakberiman.


3. Nurika Manan
Panggil saja dia, Kak Ika. Perempuan Bojonogoro bernama lengkap Nurika Manan ini baru bergabung di KBR68H pada 2012 lalu. Bertugas sebagai reporter, yang juga tergabung dalam Talkshow ’Obrolan Ekonomi’ kemudian dilanjut ’Pilar Demokrasi’. Kalau lagi liputan Teen Voice, paling senang ketemu teman-teman yang tidak mengenal takut. Menghadapi hidup ini kayak lagi piknik, serba menyenangkan. Hihihi. Karena liputan adalah belajar banyak hal tho?:b

Kakak yang merasa punya banyak waktu luang ini seringkali menghabiskannya untuk jalan-jalan, membaca, mendengarkan musik dan tentu saja liputaaaann. Yaelah broo (:b). Kak Ika Manan ini pernah belajar tentang arsitektur lanskap, dan sekarang mengaku sedang asyik belajar menulis, keaktoran dan tata cahaya. Dua ketertarikan terakhir masih mencari mentor yang pas, adakah yang mau?

4. Bambang Hari
Pendeknya dipanggil Bamsky. Dia gabung di KBR68H sejak 2011 lalu. ?Di KBR68H memulai karir sebagai reporter yang lebih banyak meliput soal hukum, hak azasi manusia dan politik. Tapi, sejak 2003, Kak Bamsky ini udah melanglang buana berkelana jadi jurnalis. Terakhir, dia mengisi jabatan sebagai Redaktur di Majalah Inspired Kids. Dia ngerasa, jurnalis itu udah jadi takdirnya dia.

Selama di KBR68H, dia pernah gabung di Tim Program Khusus 'Bumi Kita' sejak 2011-2012. Nah di pertengahan tahun ini, dia dipindah ke Program 'Obrolan Ekonomi'.

Di waktu luang, Kak Bams banyak menghabiskan waktunya untuk main futsal, baca buku, nonton film. Dia punya angan-angan yang sampe sekarang belum terlaksana. Yup! Nonton pertandingan AC Milan secara langsung di Kota Milan, Italia. Maklum saja, kakak yang satu ini sejak SMP memang udah ngefans banget sama klub yang bermarkas di San Siro itu.

Selain jurnalis, dia juga aktif di Komunitas Honda Supra X 125. Makanya dia concern banget tuh sama yang namanya aman berkendara.

5. Wiwik Ermawati
Akrab dipanggil Kak Wiwik, punya nama lengkap Wiwik Ermawati. Secara sengaja melamar menjadi reporter KBR68H, dan alhamdulillah diterima di KBR68H pada awal Januari 2012. Lahir di Malang, 24 tahun lalu (tapi masih tanggal 28 September yah), menjadi jurnalis untuk pertama kalinya ya  saat ini di KBR68H. Awal bekerja masih takut-takut untuk membuat berita dan wawancara tapi sekarang udah berani donggg. Selain menjadi reporter, Kak wik juga pernah mengelola program talkshow Pilar Demokrasi terus pindah jadi ngurusin Reformasi Hukum dan HAM sampai sekarang.

Setelah 6 bulan bekerja, dipercaya untuk menjadi reporter Teenvoice, awalnya ragu eh tapi lama kelamaan seneng dengan isu-isu anak dan yang terpenting menjadi reporter Teenvoice adalah hiburan tersendiri karena bisa istirahat dari membuat berita politik, hukum, ekonomi dan lain-lain. Eitssss tapi bukan berarti gak update yahhh.. Anak-anak berbeda dengan orang dewasa, yang memiliki dunianya sendiri dan tidak akan ada habisnya untuk dibicarakan. Makanya selalu kangen sama Teen Voice.

Lulusan s-1 Jurusan Hubungan Internasional ini suka banget yang namanya travelling sama menonton film. Impiannya sih bisa travelling ke tempat-tempat yang indah di Indonesia dan luar negeri. Perempuan yang manis dan lucu ini, masih punya mimpi untuk menjadi seorang diplomat supaya bisa jalan-jalan hehehehe.


6. Evilin Falanta
Hai Sobat Teen, namaku Evilin Falanta. Panggilan tenarnya sih "Evi". Eiittsss tapi bukan Evi Tamala penyanyi dangdut itu yah! Hehehe.

Perempuan yang lahir di Jakarta, 25 tahun silam ini baru aja bergabung di desk Teen Voice pada Juli 2013. Dia mengawali kariernya sebagai reporter di desk reguler KBR68H sejak akhir tahun 2011. Hobinya yang gemar menulis cerpen membawa perempuan keturunan Tana Toraja ini menjadi seorang wartawati. Sebelumnya, usai lulus mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, dia memulai karier sebagai reporter di Media Surat Kabar Investasi & Bisnis.

Segitu dulu aja kali yah perkenalan kita Sobat Teen. Salam Kenal.



Penyiar

Reporter dan Penyiar Anak
1.    Witri
Lahir 15 Agustus 1994. Witri saat ini bersekolah di SMA Muara Indonesia. Ia baru bergabung dengan program Teen Voice Maret 2011 dan langsung saja menikmati pengalaman seru menjadi jurnalis. Witri salah satunya mendapat kesempatan wawancara ekslusif dengan bekas wakil perdana menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
 
2.    Gladys Elliona
Bergabung sejak Maret 2011. Pernah ikut program pertukaran pelajar di Amerika Serikat. Gladys lah yang kerap melakukan wawancara berhasa Inggris untuk Teen Voice. Gladys adalah siswi di SMA 55 Jakarta. Ia lahir tahun 1994, tanggal 5 Agustus.


3.     Vanissa Ayu Hardianti
Seperti Gladys, Vanissa bergabung sejak Maret 2011. Suaranya kerap mengudara mengisi vokal untuk Cerita Kita dan Bincang Kita. Vanissa adalah siswi kelas 11 SMA 36 Jakarta. Vanissa seringkali diledek teman-teman reporter lain sebagai Vanissa Chibi gara-gara kecerewetannya dengan suara khas melengking tinggi seolah dia bagian dari girls band Cherry Belle (kayaknya berharap ditarik deh sama mereka). Semasa liputan konferensi anak soal lingkungan internasional TUNZA 2011 di Bandung, Vanissalah yang paling banyak dimintai foto bersama terutama oleh anak-anak dari benua Afrika. Walaupun harus dengan bahasa Tarzan tapi ternyata sukses juga tuh foto bersamanya.


4.     Adinda Prasca
Adinda adalah salah satu reporter termuda di Teen Voice saat bergabung pada tahun-tahun awal program Teen Voice. Ia saat ini kelas 9 di SMP 11 Jakarta. Sobat Teen yang lahir tahun 1997 ini punya suara yang khas sehingga kerap membawakan Cerita Kita dalam buletin radio Teen Voice.  Pengalaman paling tak terlupakan buat Dinda pastilah bertemu idolanya Vidi Aldiano. Biar harus menunggu lama dan pulang malam yang penting bisa kesampaian ketemu idolanya.


5.      Kus Aliya Reza
Kus bergabung sejak April 2011. Meski harus bekerja sebagai reporter cilik diantara reporter cilik yang kebanyakan perempuan Kus tidak malu. Ia kerap terjun ke lapangan mengumpulkan materi siaran untuk program-program Teen Voice. Kus sekolah di SMA Pribadi Jakarta kelas 11. Segudang prestasi juga sudah diraih Kus. Tidak hera kalau kemudian teman-teman sekolahnya sepakat memilih Kus sebagai Ketua OSIS di sekolah mereka.
 
6. Melodya Apriliana
Melody bergabung sejak April 2011 dan sekarang sekolah di SMA 55 Jakarta. Melody kerap naik kereta api untuk siaran di studio Teen Voice ini. Namun ia tetap semangat.  Semangat yang sama juga bakalan ditunjukkan Mel-panggilan akrabnya-kalau diajak bicara soal lingkungan. Wuihhh keluar deh aslinya. Cerewet dan gak mau kalah. Tapi semuanya didasarkan kecintaannya sama bumi ini. Itu sebabnya Mel kemudian juga dengan sangat senang hati ikut bergabung bersama Solar Generation. Sebuah LSM yang berisi anak-anak muda cinta lingkungan. Mel juga senang sekali menulis. Tulisannya bisa dinikmati di banyak media online terutama di blognya. Inspiratif dan khas Mel. Menggebu-gebu.
 
7. Jessyanti Touselak
Jessy  adalah reporter termuda Teen Voice saat bergabung. Ia baru kelas 8 di SMP 259 Jakarta. Gadis asal Kupang NTT ini termasuk fast learner alias cepat belajar. Belum satu tahun bergabung dengan Teen Voice, Jessy dipercaya untuk menjadi penyiar. Ini karena para trainer sepakat bilang kalau suara jessy asyik didengar. Meskipun urusan sekolah banyak menyita waktu tapi kalau sudah soal liputan dan siaran Teen voice, apa pun bakalan ditinggalin deh sama Jessy. Ini tentu saja didukung juga oleh kedua orang tua Jessy. Bahkan saking bangganya sang papah seringkali merekam siaran Jessy dan dikirim ke saudara-saudara di Kupang untuk didengarkan disana. Gak tanggung-tanggung, satu kampung loh!

Kru Teen Voice TV

Produser

Fellicca Patricya M
Kak Felli lahir yang lahir di Bogor 21 April 1983 ini adalah lulusan fakultas junalistik Institut Sosial dan Politik (IISIP) Jakarta. Sebelum bergabung dengan Tempo TV, ia pernah menjadi reporter untuk majalah kuliner Icip-icip pada 2006. Pernah juga menjadi kontributor di harian Bisnis Jakarta (2007).
Ketika baru bergabung dengan Tempo TV Kak Felli mengerjakan banyak tugas mulai jadi  reporter, pegang kamera, menulis naskah sampai mengedit video.  Nah kini Kak Felli melengkapi pengalamannya dengan menjadi asisten produser untuk program Teen Voice di Tempo TV.
 
Video Journalist
1.    Yuli Dwi Ermawati
Kakak VJ yang satu ini akrab dipanggil Yuli atau Uwi. Lahir di Jakarta, Kak Uwi lulus dari Jurnalistik di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu  Politik IISIP Jakarta. Sebelum bergabung di Teen Voice TempoTV, Kak Uwi pernah jadi reporter di tabloid Bandara, Majalah Geo Energi dan WartaTV.com.


Di luar pekerjaannya sebagai video jurnalis, Kak Uwie juga menekuni dunia musik dan mempunyai band. Kakak yang tinggal di Cipinang sejak lahir ini sangat menyukai kartun One Piece dan travelling, cita-citanya ingin sekali mengelilingi Indonesia hingga ke pulau terpencil. Mau ajak Kak Uwi jalan-jalan? Ajak aja di twitternya @ulie87uwie.


2.     Rosito
Kakak yang satu ini punya nama yang singkat, Rosito, dan nama panggilan yang lebih singkat lagi, Ito. Kak Ito paling update sama berita-berita tentang selebriti dan dunia hiburan, karena sebelum bergabung dengan kru Teen Voice Kak Ito pernah bekerja sebagai reporter infotainment, alias wartawan gosip. Tapi Kak Ito yang pernah kuliah di IISIP Jakarta ini mengaku nggak suka ngegosip, dan juga begadang (bila tiada artinya!). Terhitung paling berumur dibanding VJ yang lain bikin Kak Ito selalu terlihat bijak dan membagi nasihat ke teman-temannya. Salah satu nasihat yang paling sering dibaginya adalah Love will find you if you cry, eh… dry, eh… ya begitulah!
Untuk mengisi waktunya selain bekerja Kak Ito juga aktif di kegiataan tempat tinggalnya, di daerah Depok, Jawa Barat. Salah satunya dengan  membuka kelas lukis untuk anak-anak, dan gratis lho! Mau minta diajari melukis sama Kak Ito? Kenalan dulu dong di twitternya @ito_koito.

Presenter
Tio Lani Eleonora
Lani Eleonora, lahir di Jakarta pada 16 November 1988. Ia adalah sarjana hubungan internasional. Sejak kecil gemar menyanyi hingga dewasa memutuskan mengejar cita-citanya sebagai penyanyi dan ketertarikannya dunia hiburan.
Sembari terus meningkatkan kemampuannya menyanyi, Lani mulai belajar bagaimana tampil didepan publik  dengan menjadi presenter Tempo TV.



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending