Jumlah anak penyandang autisme di Indonesia meningkat hingga lima kali lipat tiap tahun. Autis merupakan gangguan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang dialami sejak lahir atau saat masa balita. Saat ini diprediksi jumlah anak autis mencapai tiga juta orang dengan perbandingan enam diantara 10 ribu kelahiran. Direktur Institut Investigasi Medis dan Gangguan Perkembangan Syaraf, Sultana mengatakan, penanganan terhadap kasus autisme di Indonesia sangat kurang, termasuk rendahnya penelitian tentang autisme.
“Lifestyle. Lifestyle gaya hidup ya jadi mungkin kaya bahan pengawet, kemudian makanan yang meracun syaraf ya misalnya logam berat karena orang hamil seharusnya tidak makan kerang. Kerang mengandung logam berat takut bayinya keracunan, polusi udara terutama kalo besinnya unlead itu lho,” kata Sultana.
Kerapuhan kromosom merupakan faktor lain penyebab autisme. Ini ditandai ditandai gejala fisik telinga besar menggantung, muka memanjang, tulang atap mulut tinggi dan kelenturan sendi. Pada laki – laki kerapuhan kromosom menyebabkan gangguan kekebalan tubuh dan depresi, sedangkan pada perempuan menyebabkan menopause pada usia kurang dari 40 tahun.
Apa pendapat kamu tentang peningkatan autisme ini? (kon-rif/kbr68h)