Sobat Teen ngikutin berita soal wacana tes keperawanan untuk siswa SMU di Prabumulih, Sumatera Selatan? Nah wacana itu kan terus dikomentarin banyak orang tuh, termasuk Menter M Nuh. Akhirnya Dinas Pendidikan Kota Prabumulih angkat suara. Mereka membantah berita soal itu. Katanya sih media salah mengartikan. Hhmm.. jadi bagaimana sebenarnya?
Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, H.M. Rasyid membantah telah memberikan pernyataan tentang wacana lembaganya untuk melakukan tes keperawanan bagi siswi/calon siswi SMA sederajat di Kota Prabumulih.
“Pemberitaan di media cetak maupun media elektronik tentang itu telah diartikan salah oleh beberapa pihak. Kesannya kami akan melakukan itu. Padahal duduk perkaranya adalah upaya Dinas Pendidikan memberikan dukungan terhadap rencana orang tua yang bermaksud untuk melakukan tes keperawanan bagi anaknya,” kata Pak Rasyid dalam rilis yang diterima Teen Voice.
Pak Rasyid bilang, wacana tersebut muncul, menanggapi adanya rencana salah seorang orang tua siswi SMA di kota Prabumulih, yang mana anaknya beberapa waktu lalu terjaring sindikat perdagangan manusia (human trafficking). Sang anak dituduh telah tidak perawan oleh orang yang disinyalir melakukan perdagangan manusia tersebut, sehingga orang tuanya bermaksud untuk melakukan tes keperawanan bagi anaknya. “Jadi tidak benar jika Dinas Pendidikan akan melakukan tes keperawanan. Ini perlu diluruskan,” kata dia lagi.
Sementara begitu wacana ini beredar, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammmad Nuh juga sudah berkomentar. Pak Menteri tegas menolak wacana
pemberlakuan pemeriksaan keperawanan bagi siswi di Sekolah Menegah Atas
atau SMA. Menteri Nuh bahkan akan menindak tegas pengelola sekolah yang
nekad melakukan tes keperawanan terhadap siswa. Muhammad Nuh mengatakan
pemeriksaan keperawanan bukan cara bijak untuk menekan perilaku seks
bebas di kalangan remaja.
"Oleh karena itu, dari sisi tujuannya menimbulkan kontoversi, kontraproduktif. Kalau tujuannya untuk perbaikan ada cara lain yang lebih mulia. Saya nggak cocok, ada cara lain untuk melindungi dan menjaga agar adik-adik kita berpegang kepada etika moral, ada cara lain," kata M Nuh.
Jadi ini cuma perkara salah mengartikan aja? (PortalKBR)