KBR68H - Kehidupan Clary berubah 180 derajat, setelah ia dan sahabatnya Simon, pergi ke klub dan menyaksikan pembunuhan yang hanya bisa dilihat oleh matanya sendiri. Kejadian itu menambah daftar kejadian aneh dalam hidupnya. Sebelumnya, Clary sering tanpa sadar menggambar sebuah simbol dan melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat manusia lain.
Suatu hari, Clary bertemu Jace, seorang shadowhunter, pembunuh yang ia lihat di klub. Pada saat yang sama, di rumahnya, ibu Clary, Jocelyn, diculik oleh suruhan Valentine, shadowhunter yang menginginkan Cawan Manusia. Cawan Manusia adalah cawan yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan ras shadowhunter. Cawan itu disembunyikan oleh Jocelyn agar tidak disalahgunakan oleh Valentine.
Dibantu oleh Jace dan dua temannya, Isabelle dan Alec, serta Simon, Clary berusaha menemukan ibunya. Dalam pencarian itu, banyak hal yang baru diketahui Clary. Ternyata ia bukanlah manusia biasa, namun keturunan shadowhunter, sama seperti Jace.
Clary dan Simon pun dibawa ke Institute, sebuah bangunan kuno di tengah kota New York, tempat para shadowhunter tinggal. Di Institute, Clary mempelajari banyak hal, salah satunya mengenai sejarah kaum shadowhunter dan cawan manusia yang selama ini disembunyikan ibunya.
Ia juga belajar mantra dan simbol yang sering ia gambar tanpa sadar. Dengan mantra-mantra itu, Clary memiliki kekuatan yang membantunya menghadapi para musuh. Masalah yang berat menimpa Clary bertubi-tubi dalam usaha menemukan ibunya. Clary yang sebelumnya merupakan gadis biasa, tiba-tiba dihadapkan dengan makhluk-makhluk immortal suruhan Valentine. Belum lagi Simon, yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri diculik oleh sekelompok vampire dan dibawa ke sarang mereka!
Dibantu Jace, perlahan Clary mulai mengingat semua hal yang pernah ia alami dan juga memahami apa yang harus ia lakukan. Ia pun akhirnya mengetahui dimana cawan manusia itu berada. Sayangnya cawan itu berhasil direbut oleh Valentine. Valentine tidak hanya merebut cawan,tapi juga menunjukkan fakta yang mengejutkan.
Film yang diangkat dari novel Cassandra Clare dengan judul yang sama ini dianggap sebagai film fantasi penerus Twilight Saga. Sayangnya, plot cerita terkesan “berantakan”. Penonton dihadapkan pada banyak cerita dan tokoh yang hadir tiba-tiba dan juga hilang begitu saja.
Tidak ada penjelasan yang lengkap mengenai beberapa istilah di dalam film ini. Meninggalkan penonton dengan banyak pertanyaan di kepala tentu bukanlah hal yang bagus.
Namun, secara keseluruhan, film ini mampu membuat penonton merasakandua sensasi dalam waktu bersamaan, ketegangan yang mencekam ketika adegan perkelahian dan juga selipan romansa yang manis.
Sekuel film ini rencananya akan rilis pada tahun 2014 dengan sutradara yang sama, Harald Zwart. Kita lihat saja, apakah Zwart mampu membuat cerita yang lebih rapi dari film ini dan menyusul kesuksesan “seniornya” Twilight Saga.