Bagikan:

Berbagilah, Apapun Kondisimu!

Sebagai makhluk sosial, kita pastinya enggak hidup sendirian dong! Kita butuh orang lain. Makanya, berbagi dengan sesama penting lho.

Kamis, 22 Agus 2013 17:05 WIB

Berbagilah, Apapun Kondisimu!

Panti Difabel, Bambu Apus, Jakarta Timur

Sebagai makhluk sosial, kita pastinya enggak hidup sendirian dong! Kita butuh orang lain. Makanya, berbagi dengan sesama penting lho. Berbagi itu enggak harus berupa materi kok. Apapun bisa kita berikan kepada sesama kita, khususnya berbagi dengan teman-teman kita yang memiliki keterbatasan. Seperti anak-anak difabel.  Meski memiliki kekurangan secara fisik tapi mereka bisa hidup saling berbagi lho. Seperti apa ceritanya yah? Kali ini kak Evilin Falanta mengunjungi panti anak-anak difabel di daerah Cipayung, Jakarta Timur. Yuk kita simak Cerita Kita.

Sore itu, keceriaan nampak terpancar di wajah anak-anak Panti Difabel, yang berlokasi di kawasan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Mereka sedang asyik kumpul bermain dan bernyanyi bersama.

Sobat teen, disini kumpul bareng teman-teman menjadi sesuatu yang istimewa karena mereka enggak memiliki orang tua ataupun sanak keluarga. Meski hidup di panti, anak-anak yang memiliki keterbatasan ini tetap bisa berbagi lho. Mereka bisa saling berbagi kebersamaan dan saling mengisi kekurangan satu sama lainnya. Bagaimana yah cara mereka berbagi?
 
"(Apa arti berbagi kan kamu disini bisa kumpul bareng taman-teman?) jangan pelit. Kalau ada rejeki Ayi selalu berbagi sama teman-teman, enggak boleh pelit. Pelit dosa, dan harus selalu sayang sama teman-teman," kata Ayi. Ayi menderita celebral palsy atau kelumpuhan otak besar. Walau harus duduk di kursi roda, enggak menghalangi dirinya berbagi dengan teman-temannya.

Ada lagi Rosita. Ia tak memiliki kelainan fisik seperti teman-teman panti lainnya. Nah, menurut Rosita berbagi itu, dengan cara menghargai teman-temannya yang memiliki keterbatasan fisik. Ia sendiri berada di panti ini lantaran ditelantarkan orang tuanya bahkan sempat dijerumuskan dalam perdagangan manusia.

"Senang bisa berbagi kebahagiaan sama teman-teman yang lain.  Kita juga bisa kumpul-kumpul sama teman-teman. Ya, pokoknya kita jadi bisa menghargai satu sama lain, kita hargai mereka kalau begini (kondisinya), kemudian kita saling menyayangi juga," ujar Rosita.

Hari itu Kepala panti mengadakan acara kumpul bersama anak-anak panti. Kepala Panti Terpadu Anak Dengan Kecacatan, Ibu Anne bilang mereka sengaja dikumpulkan agar saling berbaur. Selain itu, di panti ini anak-anak dengan kecacatan juga diajarkan lho untuk hidup saling berbagi dan menolong orang lain.
 
“Kita ajak mereka bermain dengan anak-anak normal. Ketika itu ada undangan sekitar sini, di wilayah Bambu Apus ini untuk anak normal, kita ikutkan mereka didalam kelompok-kelompok bermain sama mereka-mereka, supaya anak-anak itu juga tahu bahwa mereka itu tidak sendiri, dan mereka ada juga anak-anak normal. Mereka juga enggak boleh minder, atau kita libatkan dalam kelompoknya sendiri atau kegiatan ditempat-tempat yang difabel biar mereka juga bisa merasakan bahwa sesama mereka itu bisa saling membantu, saling saling menolong, saling sharing,” cerita Ibu Anne.

Nah, sobat teen yang difabel aja bisa saling berbagi, mengapa kita yang enggak punya keterbatasan enggak bisa berbagi? Jadi, mulai sekarang yuk belajar berbagi dengan sesama kita tanpa memandang rupa mereka.


Editor: Vivi Zabkie

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending