Anak Ajaib! Baru 14 Tahun, Sudah Kuliah Pasca Sarjana

Eugenie de Silva memang masih 14 tahun, tetapi dia sudah memastikan pekerjaannya kelak. “Tujuan utamaku adalah menjadi Menteri Pertahanan Amerika Serikat,” ujar de Silva yang tinggal di Harrogate, Tennessee. Walaupun pekerjaan impiannya itu terdengar sangat ambisius untuk seorang gadis kecil, ia telah membuktikan berulang kali bahwa ia bukan gadis biasa.

de Silva memang anak ajaib. Bayangkan, ia baru usia 11 tahun ketika lulus SMA. Musim panas ini, ia menjadi seorang lulusan perguruan tinggi. Daily News mencatat, remaja berbakat itu lulus dengan hasil summa cum laude dari American Military University dengan gelar sarjana di bidang analisis intelijen dan IPK 4,0. Dia juga telah menerbitkan buku anak-anak dan menulis beberapa makalah penelitian tentang berbagai topik termasuk fisika, ilmu perilaku dan psikologi! Wow, keren banget ya!

Dimulai pada musim gugur, wanita muda yang luar biasa ini akan terus untuk mengesankan dunia dengan kecakapan akademis. Ia mulai mengambil kuliah tingkat pascasarjana di Divisi kedua Harvard University of Continuing Education dan pada American Military University. Dia berharap untuk meraih gelar Master di kedua lembaga - satu dalam studi hukum di Harvard dan lainnya dalam analisis intelijen di AMU. "Ini selalu menjadi mimpi saya untuk kuliah Harvard. Jadi ketika aku sampai di sana, itu benar-benar luar biasa bagi saya," katanya kepada sebuah media Amerika awal tahun ini.

Meskipun kecerdasan mengejutkan dan sudah banyak kesuksesan yang ia raih, de Silva bilang dalam sebuah wawancara dengan Sunday Times di Sri Lanka baru-baru ini, bahwa hidupnya enggak terlalu menyenangkan.

Dibesarkan oleh ayah kelahiran Sri Lanka yang merupakan orang tua tunggal, remaja ini bilang ia sering diganggu dan di bully karena kecerdasannya. "Semua orang tahu bahwa saya benar-benar mencintai sekolah, dan itu adalah target dalam bullying," katanya. Untungnya, dia bilang semua menjadi lebih baik saat ia beranjak dewasa.

De Silva mengatakan tantangan lain yang dihadapinya yakni beban keuangan pendidikannya. Karena Usianya yang muda, dia tidak memenuhi syarat untuk beasiswa kuliah. "Satu-satunya kesulitan utama adalah bahwa ayah saya harus terus-menerus harus membayar (uang kuliah)," katanya.

De Silva mengatakan ayahnya adalah sumber inspirasi terbesarnya selama bertahun-tahun. Ayahnya adalah seorang profesor fisika dan kimia di Walters State Community College dan pendiri Virginia Institute of Research. "Ayah saya telah merawat saya sendirian dan telah mempromosikan pendidikan dalam hidup saya dari usia yang sangat muda," katanya kepada Daily News Middlesboro.

Tapi ayahnya juga memastikan wanita muda ini menemukan waktu untuk bersenang-senang, mendorong dia untuk mengejar kegiatan dan hobi di luar bidang akademis. Itu sebab de Silva bukan gadis yang membosankan. Ia gemar sepak bola dan bermain piano. "Dia suka iseng," kata ayahnya, Fox (43) sambil tertawa. (huffingtonpost)


Editor: Vivi Zabkie