KBR, Jakarta - Komite Pemilih Indonesia (Tepi) mensinyalir politik uang akan ramai dilakukan tim sukses capres-cawapres sejak dua hari sebelum pencoblosan. Koordinator Tepi, Jerry Sumampow mengatakan politik uang menjadi siasat terakhir untuk mengubah pilihan warga di tengah masa tenang. Selain berupaya mengubah pilihan, politik uang juga bertujuan agar warga yang pilihannya berbeda tidak memberikan suaranya.(Baca: Polri Selidiki Politik Uang di Pilpres)
"Kalau sekarang ini potensinya besar. Ini titiknya ada di H-1 dan H-2. Karena masing-masing pasangan calon kan sudah punya peta kekuatan masing-masing di tempat atau TPS tertentu. Sehingga kalau mendekati hari H hampir gak ada yang bisa dilakukan lagi kan," kata Jerry, Sabtu (5/7).
Koordinator Tepi, Jerry Sumampow menambahkan pemberi uang merupakan relawan yang tidak terdaftar sebagai tim sukses resmi. Jika sang relawan tertangkap dan terbukti melakukan politik uang, maka tidak mempengaruhi keikutsertaan pasangan calon presiden dan wakil presiden. Padahal, jika terbukti bisa mendiskualifikasi calon dari keikutsertaan dalam pilpres.
Editor: Sutami