Bagikan:

Tolak Pilpres 2014, Prabowo Curhat di Facebook

KBR, Jakarta

BERITA

Selasa, 22 Jul 2014 16:14 WIB

Tolak Pilpres 2014, Prabowo Curhat di Facebook

KPu, pemilu, prabowo, jokowi

KBR, Jakarta – Prabowo Subianto menuliskan alasan lengkap dirinya menolak hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) di media sosial Facebook. Tulisan ini dipublikasikan sekitar pukul 15.20 WIB.

Penulisan itu setelah Prabowo mengumumkan penolakannya dalam konferensi pers yang diadakan di posko pemenangan kubunya di Jakarta.

“Sahabat. Demokrasi artinya rakyat berkuasa. Wujud dari demokrasi adalah pemilihan, dan esensi pemilihan adalah pemilihan yang jujur, yang bersih dan yang adil,” tulis Prabowo dalam akun Facebook miliknya, Selasa (22/7).

Dalam tulisan ini, ia menyatakan kekecewaannya melihat adanya kecurangan-kecurangan yang terjadi tanpa ada tindak lanjut dari pihak KPU.

“Kalau ada yang bisa mencoblos puluhan, ratusan surat suara itu tidak demokratis. Dari Papua saja ada 14 kabupaten yang tidak pernah mencoblos tetapi ada hasil pemilu. Ada 5.000 lebih TPS di DKI yang direkomendasikan untuk pemilihan suara ulang (PSU) tetapi tidak digubris oleh KPU,” tulis Prabowo lagi.

Menurut Prabowo, pilihannya menolak hasil KPU ini karena ingin tetap membela kebenaran dan tidak ingin mengorbankan mandat yang telah diberikan oleh rakyat.

“Manakala kita melihat ketidakadilan, manakala kita melihat perampokan hak-hak warga negara, maka kita harus memilih. Memilih berdiri membela kebenaran, atau atau mengikuti yang dzolim. Pilihannya jelas. Kami memilih membela kebenaran. Oleh karena itu kami memilih untuk mengambil sikap. Kami tidak bersedia mengorbankan mandat yang telah diberikan oleh rakyat dipermainkan dan diselewengkan. Kami siap menang dan siap kalah dengan cara yang demokratis dan terhormat,” tutup Prabowo.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending