KBR, Banyuwangi - Tim sukses pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla menyiapkan 10 ribu saksi di Banyuwangi, Jawa Timur, untuk memantau jalannya pemungutan suara 9 Juli nanti.
Juru bicara tim pemenangan Jokowi-JK Kabupaten Banyuwangi Rudi Santoso mengatakan, saksi ini akan mengawasi sekitar 3000 lebih TPS. Tiap TPS akan ada 2 hingga 3 orang yang terdiri dari unsur partai pendukung dan relawan.
Kata Rudi, jumlah tersebut bisa bertambah mengingat ada beberapa wilayah yang dinilai rawan kecurangan. Sehingga di daerah tersebut pihaknya akan menempatkan 4 hingga 5 orang, baik yang mengawasi d idalam maupun di luar TPS.
“Secara umum dari 3000 sekian TPS se-Kabupaten Banyuwangi kami menyiapkan semua saksi. Satu orang saksi yang ada di dalam TPS. Dan sebetulnya relawan itu kami siapkan yang membantu di luar TPS,” kata Rudi.
“Jadi mereka membantu untuk mengawasi pelaksanaan pemilihan presiden ini agar benar-benar dikawal. Tapi bagi TPS yang kami anggap itu dalam tanda kutip berbahaya itu kami siapkan lebih dari dua orang,” tambahnya.
Rudi Santoso menargetkan, pasangan calon presiden no urut 2 ini memperoleh 70 persen suara di Banyuwangi. Dia optimistis target tersebut bisa terpenuhi, sebab sejumlah partai pengusung pasangan capres Jokowi-JK seperti PDIP dan PKB memperoleh suara terbanyak saat pileg lalu.
Sebelumnya, Kepolisian Banyuwangi telah menyiagakan sekitar 90 pasukan Brigade Mobil (Brimob) dari Polda Jawa Timur. Penempatan pasukan Broimob itu menyusul mulai memanasnya situasi politik menjelang pemilihan presidden.
Kepala Kepolisian Banyuwangi Tri Bisono Sumiharjo mengatakan, pasukan Brimob itu diterjunkan ke Banyuwangi sejak 1 Juli hingga 9 Juli akan datang. Menurutnya pasukan Brimob dan anggota Polres Banyuwangi akan mengintensifkan pantroli bersama-sama terutama di beberapa kecamatan yang tingkat kerawannya cukup tinggi. diantaranya kecamatan Muncar, Pesanggaran Tegaldelimo dan kecamatan Genteng.
Editor: Antonius Eko