KBR, Jakarta - Program pemantau pemilu MataMassa mencatat pasangan calon presiden Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla paling banyak menjadi sasaran kampanye hitam.
Koordinator MataMassa Umar Idris mengatakan, 90% fitnah berbau SARA memojokan pasangan dari PDI-P tersebut. Namun, Idris mengaku tidak dapat memastikan pelaku fitnah tersebut.
"Misalnya, karena Jokowi menjadi korban, ini dilakukan oleh tim Prabowo. Ini tidak bisa dipastikan seperti itu. Atau karena Prabowo menjadi korban ini dilakukan oleh timnya Jokowi, tidak. Tapi laporan-laporan tersebut kami masukan tanpa identitas siapa pelakunya,” papar Umar.
“Karena pelakunya di undang-undang harus terafiliasi pada partai politik atau tim sukses. Ini nyatanya kita tidak tahu apakah itu dilakukan oleh tim sukses mereka atau tidak. Karena ini tidak ada identitas yang jelas,” tambahnya.
MataMassa menerima 53 laporan pelanggaran pidana pemilu. Dari jumlah itu, 51 diantaranya berupa kampanye SARA, fitnah, dan kebencian. Dari awal kampanye pilpres, MataMassa menerima 239 laporan dugaan pelanggaran pemilu. Sebagian besar laporan berasal dari Jakarta dan sekitarnya.
Editor: Antonius Eko