KBR, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Polri dan TNI mencegah aksi kekerasan pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Menurutnya, aksi kekerasan pasca Pilpres bakal merusak upaya Indonesia untuk mematangkan demokrasi. Maka itu Polri dan TNI sudah harus siaga penuh mengamankan Pilpres 9 Juli mendatang. Pilpres di luar negeri sendiri bakal dilaksanakan besok.
"Penjagaan ketertiban Polri dibantu TNI berada di depan. Negara tidak ingin, saya tidak ingin ada tindakan-tindakan pasca pemungutan suara yang tidak seharusnya terjadi. Apakah ada aksi kekerasan atau pun tindakan-tindakan distuktif dan main hakim sendiri dari mana pun datanganya. Karena itu akan mencoreng pematangan demokrasi yang berlangsung," ujar SBY di Jakarta, Kamis (3/7).
SBY menambahkan demokrasi di Indonesia berjalan cukup baik. Sebelumnya sekitar 1,2 juta pasukan gabungan TNI, Polri, dan Kesatuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) bakal mengamankan Pilpres 2014. Kepala Kepolisian Indonesia Sutarman mengatakan, saat ini 245 ribu pasukannya di seluruh Indonesia sudah bersiaga.
Editor: Pebriansyah Ariefana
SBY Minta Polri dan TNI Cegah Aksi Kekerasan Pasca Pilpres
KBR, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Polri dan TNI mencegah aksi kekerasan pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

BERITA
Kamis, 03 Jul 2014 11:53 WIB


SBY, pemilu, jokowi, prabowo
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai