KBR, Jakarta – Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) sampai kemarin masih menolak untuk diaudit oleh Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
Sesuai isi SMS yang diterima KBR, Direktur Puskaptis Husin Yazid mengatakan kalau audit seharusnya dilakukan oleh lembaga yang independen dan netral. Audit pun seharusnya dilakukan setelah pengumuman hasil penghitungan resmi dari KPU pada 22 Juli mendatang.
(baca: Buruh Minta KPU Umumkan Lembaga Survei Ilegal)
Menurut Husin, Persepi tidak netral karena secara terbuka sudah menyatakan dukungan kepada calon presiden nomor 2 yaitu Joko Widodo. Hasil hitung cepat Puskaptis, juga Jaringan Suara Indonesia (JSI), mengunggulkan calon presiden Prabowo Subianto sebagai pemenang di Pilpres tahun ini.
Puskaptis juga meminta seluruh lembaga survey untuk menandatangani pernyaataan terbuka, kalau lembaga survei yang salah dalam hitung cepat Pilpres 2014 siap dan harus dibubarkan.
(baca: Hasil Audit Indikator Politik Indonesia Memuaskan)
Berikut isi lengkap SMS dari Husin Yazid yang diterima KBR:
Karena KPU merupakan lembaga negara yang berwenang dan berhak mengatakan siapa yang menang dan kalah dalam Pemilu Presiden 2014, untuk itu:
1. Audit terhadap lembaga survei wajib dilakukan kepada seluruh lembaga survei wajib dilakukan kepada seluruh lembaga survei penyelenggara quick count setelah tanggal 22 Juli 2014 pengumuman oleh KPU.
2. Audit harus dilakukan transparan dan independensi tanpa ada intervensi. Karena pasti tidak objektif badan etik Persepi melakukan audit sementara Syaiful Mujani yang melakukan quick count ada di dalam anggota dewan etik.
3. Untuk mempertanggungjawabkan secara moral, sosial, profesional/kredibilitas lembaga survei penyelenggara quick count di mata publik, Puskaptis meminta seluruh lembaga survei penyelenggara quick count untuk duduk bersama dan menandatangani pernyataan bersama bahwa lembaga survei yang salah dalam penghitungan quick count pada Rabu, 9 Juli siap dan harus dibubarkan.
4. Perwakilan Persepi atau tim auditor independen tidak netral. Mereka secara terbuka menyatakan mendukung capres nomor 2. Selain tidak independen, auditor tidak cukup pengalamannya secara teknis tentang quick count. Mereka tidak akan menemukan sesuatu yang sifatnya tricki di lapangan. Kalau mau benar prosesnya audit tidak bisa dilakukan hanya 2 jam. Minimum 2 hari.