KBR, Jakarta- Lembaga survei Puskaptis membantah hasil hitung cepat yang dikeluarkan lembaganya cacat secara statistik.
Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid mengatakan lembaga merupakan lembaga kredibel dan selalu terlibat dalam hitung cepat pemilu baik tingkat daerah hingga presiden. Dirinya juga menantang Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) untuk melakukan audit kepada seluruh lembaga survei terkait kisruh hitung cepat pemilu presiden.
"Tidak mereka yang tidak memenuhi standar statistik saya bilang, mereka yang tidak. Mereka yang tidak berani mengungkapkan metodologi dan lain sebagainya. Saya mencurigai itu sumbernya satu, kenapa semuanya sama. Itu sumbernya sama artinya mereka direkayasa. Keduanya, kalau mau mengaudit, audit seluruh lembaga survei dan pembandingnya itu KPU, KPU sebagai pembanding. Kalau pembandingnya lembaga survei itu subjektif. Saya berani mengatakan, kalau KPU mengatakan Jokowi menang, Puskaptis saya bubarkan. Kalau Prabowo menang, mereka harus bubar," ungkap Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid ketika dihubungi KBR, Rabu (7/9).
Sebelumnya, ada tiga lembaga survei yang memenangkan Prabowo, yaitu Puskaptis, JSI dan LSN. Ketiga lembaga itu dianggap tidak kredibel karena diragukan hasil dan metode surveinya.
Dalam hasil hitung cepat itu, Puskaptis menyebutkan Prabowo-Hatta Rajasa memperoleh 52,05 persen dan Jokowi-JK meraih 47,95 persen. Sementara Lembaga Survei Nasional menempatkan Prabowo-Hatta meraih 50,56 persen berbanding 49,44 persen untuk Jokowi. Lalu Jaringan Survei Indonesia menyebut nomor urut satu meraih 50,37 persen, sedangkan nomor urut dua 49,63 persen.
Editor: Dimas Rizky