KBR, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengajak capres cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengawasi perhitungan suara pilpres. Permintaan itu langsung dikatakan SBY kepada Ketua KPU Husni Kamil Manik via telepon.
SBY mengatakan hal tersebut dibutuhkan agar kedua kubu percaya dengan rekapitulasi suara yang dilakukan KPU. Sebab ini dilakukan dengan cermat dan jujur.
Dengan begitu SBY berharap konflik antar dua kubu capres tidak terjadi pasca Pilpres Rabu lalu.
"Saya senang bahwa Ketua KPU menyambut baik pemikiran dan saran saya tadi. Kita dengar saja implementasinya saja nanti. Tetapi saya ingin hal ini penting," ujar SBY di Jakarta, Jumat (11/7).
SBY pun berjanji tidak akan mempengaruhi hasil peghitungan suara. Jika ada sengketa Pilpres 2014, itu bisa digugat ke Mahkamah Konstitusi.
Sebelumnya dua kubu Capres saling mendeklarasikan diri sebagai pemenang Pilpres 2014. Kubu Capres Joko Widodo mengklaim menang usai melihat hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Seperti hasil hitung cepat Lembaga Survey Indonesia (LSI), RRI, Litbang Kompas dan lainnya.
Sementara kubu Capres Prabowo Subianto mengklaim menang usai timnya melakukan penghitungan suara secara keseluruhan.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Presiden Minta KPU Ajak Jokowi-Prabowo Tonton Real Count
KBR, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengajak capres cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengawasi perhitungan suara pilpres.

BERITA
Jumat, 11 Jul 2014 15:53 WIB


PDIP, jokowi, prabowo
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai